MATARAM—Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai penyumbang angka pengangguran tertinggi, ternyata tidak berlaku bagi lulusan SMK Pertanian Pembangunan Mataram.
Belum lulus saja, siswa SMKPP Negeri Mataram sudah di booking (pesan) oleh perusahaan yang sudah siap menampung mereka untuk bekerja. Bahkan perusahaan yang menunggu jasa lulusan SMKPP Negeri Mataram ini adalah perusahaan ternama nasional.
Seperti PT Bisi Internasional, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan, yakni kelapa sawit bahkan rela menunggu lulusan dari SMKPP Negeri Mataram untuk bekerja di perusahaan kelapa sawit yang mengelola lahan seluas 2500 hektar di Pangkalan Bun, Kabupaten Waringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Pada tahun 2016 ini, PT Bisi Internasional menerima sebanyak 23 orang lulusan SMK pertanian. Dari jumlah tersebut yang sudah diberangkatkan ke Perkebunan sawit di Waringin Barat itu sebanyak 7 orang alumni SMKPP Negeri Mataram. Sementara sisanya sebanyak 16 orang yang sudah diterima dan siap bekerja saat ini masih duduk di bangku kelas XII.
"Lulusan SMKPP asal NTB yang diterima bekerja di perusahaan perkebunan sawit itu posisinya langsung sebagai mandor. Penghasilan yang didapatkan setiap bulannya juga cukup tinggi," kata Kepala SMKPP Negeri Mataram, H. Lalu Basri, Rabu (30/11).
PT Bisi Internasional sebagai perusahaan induk memiliki 15 anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit. Luas lahan perkebunan sawit yang ditangani mencapai 2500 hektar, yang artinya membutuhkan pekerja banyak. PT Bisi Internasional pada pertengahan tahun 2016 datang langsung ke NTB untuk melakukan seleksi terhadap siswa dan alumni yang tertarik bekerja di ladang sawit. Dari sekian banyak yang mendaftar, hanya 23 orang almuni dan siswa massih aktip dinyatakan lulus.
Selama bekerja di PT Bisi Internasional, mereka diberikan gaji tetap, beras, uang lembur dan jaminan sosial serta kesehatan. Selain itu setiap enam bulan sekali akan dilakukan evaluasi kinerja mereka sebagai kriteria untuk menaikan posisi para pekerja. "Alumni yang diterima itu bahkan pesawat berangkat menuju Kalimantan Tengah disiapkan langsung pihak perusahaan," tututnya.
Basri mengatakan, PT Bisi Internasional siap merekrut alumni SMKPP Negeri Mataram setiap tahunnya. Bahkan jumlah lulusan yang diterima bisa puluhan orang selama memenuhi kriteri perusahaan. Selain alumni SMKPP Negeri Mataram, sejumlah SMK Pertanian yang ada di Provinsi NTB juga iikut dalam penerimaan tenaga kerja dari PT Bisi Internasional. "Beberapa SMK yang memiliki jurusan pertanian juga diterima untuk bekerja di ladang sawit PT Bisi Internasional dengan posisi sebagai mandor bukan pekerja kasarnya," jelas Basri.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dikpora Kota Mataram, H. Lalu Abdul Hamid mengatakan, setiap SMK harusnya menggandeng dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang nantinya merekrut alumni bekerja. Dengan demikian, tenaga menengah terampil yang dihasilkan SMK tidak menjadi penyumbang angka penangguhan di NTB. "Sudah semestinya SMK itu menggandeng DUDI. Selain itu kita juga mendorong alumni SMK itu bisa membuka usaha secara mandiri," harapnya. (luk)