Pernyataan Dr Zul Ungkap Hasil Survei Dinilai tak Bijak

Prof Kadri (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Pengamat politik UIN Mataram, Prof Kadri menilai sambutan atau pernyataan Dr Zulkieflimansyah, yang mengungkap terkait hasil survei Pilpres di NTB, dinilai tidak tepat dan tak bijak. “Saya kira itu tidak tepat dan tak bijak,” kata Dosen Ilmu Komunikasi Politik UIN Mataram, kepada Radar Lombok, Rabu kemarin (3/1).

Menurutnya, tidak semestinya Dr Zul, sapaan akrab matan Gubernur NTB ini mengungkap hasil survei Pilpres di NTB ketika acara mahasiswa NWDI tersebut. Apalagi Dr Zul juga tidak mengungkap secara gamblang hasil survei lembaga mana, dan kapan survei itu dilaksanakan. “Apa nama lembaga survei juga tidak disebutkan,” ucap Prof Kadri.

Apalagi Dr Zul sebagai juru bicara Paslon AMIN, apakah paket AMIN merasa tidak dirugikan dengan pernyataan mantan Gubernur NTB tersebut? Kembali Prof Kadri menyatakan ada plus minus dengan pernyataan yang disampaikan Dr Zul, terhadap paket AMIN di NTB.

Menurutnya, dengan pernyataan Dr Zul itu, sangat berpotensi merusak dan meruntuhkan semangat juang kader Parpol pengusung dan relawan AMIN dalam memenangkan kontestasi di Pilpres 2024 di NTB. “Namun disisi lain, bisa juga semakin menambah semangat dan motivasi untuk memenangkan AMIN. Tinggal dari mana kita melihatnya,” imbuh Prof Kadri.

Baca Juga :  Tiga Tahun Zul-Rohmi Pimpin NTB

Menurutnya, hasil survei lebih melihat kepada tren kecenderungan elektabilitas yang dimiliki kandidat saat ini. Sehingga tren elektabilitas kandidat di Pilpres sangat berpotensi berubah pada saat pemungutan suara, 14 Februari 2024 mendatang.

Namun juga diakui, hasil survei itu acap kali dijadikan sebagai sarana penggiringan opini dan alat intimidasi untuk mendukung dan memenangkan kandidat pasangan calon (Paslon) tertentu. “Hasil survei ini jadi alat untuk penggiringan opini, agar masyarakat memilih kandidat tertentu,” tandasnya.

Sementara itu, Dr Zul dalam klarifikasinya terkait pernyataannya yang viral karena mengungkap hasil survei kandidat Pilpres di NTB, menegaskan bahwa sebagai Ketua DPP PKS tentu dirinya tidak mungkin mendukung Capres yang berbeda dengan Capres yang sudah diputuskan, atau disepakati oleh partai.

“Kami di PKS sepakat mendukung AMIN. Dan di PKS kami tidak pernah main-main dan tidak serius terhadap apa yang sudah kami putuskan bersama,” tegas Dr Zul.

Seperti diketahui, Dr Zul sempat jadi perbincangan ramai karena dirinya menghadiri undangan Capres Ganjar di Mataram. Dan kini kembali ramai beredar sambutannya yang sedang mengungkapkan hasil survei Pilpres di NTB. “Karena dipotong-potong dan tidak utuh, jadi orang bisa salah menyimpulkan, seakan-akan saya mendukung pasangan nomor 02,” ujarnya.

Baca Juga :  Namanya Terdaftar Penerima KUR, Dana Tidak Diterima, Ratusan Petani Kini Kesulitan Ajukan Pinjaman

Di awal sambutan di acara mahasiswa-mahasiswa NWDI sebagai Ketua Dewan Pakar, pihaknya menyampaikan bahwa sementara ini di NTB dari hasil survei memang pasangan nomor 02 yang unggul.

Saat itu dia menyampaikan pasangan nomor 03 sekian persen, nomor 01 sekian persen, dan nomor 02 sekian persen. Dan keunggulan pasangan nomor 02 ini karena dukungan anak-anak muda seusia mahasiswa-mahasiswa NWDI yang ada di hadapannya. “Anak-anak muda yang lebih santai dan rileks dalam berpolitik, dengan ide-ide ringan seperti gemoy dan lainnya,” terang Dr Zul.

Jadi kalau Capres yang didukung mahasiswa NWDI mau unggul di NTB, maka mahasiswa NWDI mesti memahami apa yang dipikirkan anak-anak muda seusia mereka. Jadi jangan terjebak pada isu-isu yang berat-berat dan serius. Karena baginya, politik yang menyenangkan itu adalah yang jauh dari caci maki dan saling menjatuhkan.

“Kalau ada kemudian yang memotong dan memelintir untuk kepentingan politiknya, ya wajar saja, namanya kita sedang masa kampanye,” pungkas Dr Zul. (yan)

Komentar Anda