Perajin Genteng Kewalahan Terima Order

GIRI MENANG – Menjamurnya komplek perumahan baru di Lombok Barat menjadi berkah tersendiri bagi para perajin genteng di Aik Ampat, Gerung.  Rata-rata mereka mengaku kewalahan menerima order dari pengembang yang membangun perumahan.

Kondisi ini diakui Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Lombok Barat H. Joko Wiratno kepada Radar Lombok, Sabtu (20/8). Ia mengklaim perajin genteng Aik Ampat banyak menerima order dari para pengembang. Selama ini genteng Aik Ampat dikenal berkualitas bagus sehingga banyak dipesan. Saking banyaknya pesanan, perajin kewalahan dan terpaksa tidak menyanggupi sebagian pesanan. Satu pengembang saja membutuhkan banyak genteng. “ Bisa membutuhkan banyak genteng. Padahal produksi genteng di Aik Ampat tidak mencukupi. Produksinya masih berskala kecil,” terangnya.

Karena itu untuk mencukupkan stok, pengembang mendatangkan genteng dari luar Lombok Barat. Pengembang tidak ingin jenis genteng berbeda-beda.

Baca Juga :  Bekas Kades Menemeng Berpotensi Korupsi Lagi

Dinas sendiri kata Joko, telah membahas kondisi ini. Hasil evaluasi, dinas akan memperbanyak alat pembuat genteng untuk perajin. Baik anggarannya di APBD maupun lewat bantuan pemerintah pusat. Diantara alat yang dibutuhkan adalah alat pengolah tanah dan pencetak genteng. Jika alat memadai, ia yakin perajin bisa memenuhi permintaan yang banyak. Dengan begitu kesejahteraan perajin juga akan semakin meningkat. “ Tinggal kita tingkatkan kapasitas produksinya saja,” katanya.

Joko menegaskan Pemkab terus berupaya membantu perajin memperluas jaringan pemasaran. Diantaranya yang utama adalah meningkatkan kualitas genteng. Ia meminta perajin kompak memaksimalkan brand Aik Ampat sebagai merek genteng.  Pemkab saat ini tengah mengurus hak paten untuk genteng Aik Ampat. Nanti untuk memenuhi kebutuhan pasar, semua genteng Aik Ampat terdapat tulisan “ Aik Ampat”. “Itu salah satu cara kita nanti,” optimisnya.

Baca Juga :  Disnaker tak Punya Data Eks TKI

Membuat genteng dan bata adalah mata pencaharian utama warga Aik Ampat. Jika berkunjung ke kampung ini, maka di pinggir jalan akan banyak terlihat banyak warga yang tengah membuat genteng dan bata. Jika genteng Aik Ampat semakin maju, maka hal ini akan bisa mengentaskan kemiskinan. “ Kita bisa lihat, para perajin genteng banyak yang telah setor haji dan berhaji,” tambahnya.

Untuk menambah wawasan berbisnis, para perajin beberapa waktu lalu diberikan pelatihan oleh kementerian terkait. Kegiatan ini sebagai bentuk peningkatan ekonomi warga desa.

Sementara terkait permodalan, Joko mengaku tidak ada perajin yang mengeluhkannya. Dinas menghimbau perajin untuk meningkatkan jiwa mandiri yang dilandasi jiwa kejujuran. Ini akan mendongkrak usaha mereka secara pasti.(flo)

Komentar Anda