Pemprov NTB Launching Program Jumat Salam dan Jumat Belondong

JUMAT SALAM: Penjabat Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi bersama Kepala OPD lingkup Pemprov dan Pemkab Lobar, saat launching program Jumat Salam dan Jumat Belondong, Jumat (27/10). (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB resmi melaunching program Jumat Salam (Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat), dan Jumat Belondong, di Wisata Melon Desa Kebun Ayu, Lombok Barat, Jumat (27/10).

Penjabat (Pj) Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi, menegaskan bahwa kegiatan turun ke desa-desa pada program Jumat Salam, bukanlah agenda politik. Namun program Jumat Salam ini justru menjadi media sosialisasi penyambutan pesta demokrasi, menyukseskan pelaksanaan Pemilu tahun 2024 mendatang.

“Kegiatan ini tidak boleh untuk politik praktik. Kita politik kenegarawanan, yaitu sukseskan Pemilu, sukseskan Pilkada, sukseskan Pilpres,” ungkap Miq Gita, sapaan akrab Penjabat Gubernu NTB ini.

Kesempatan itu, Miq Gita juga mengingatkan kepada seluruh ASN, agar menjadi garda terdepan dengan tetap menegakkan netralitas sebagai ASN. “Dengan menegakkan netralitas sebagai ASN, maka itu menghadirkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, tanpa membedakan afiliasi politik masyarakat yang menjadi klien dari layanan publik,” ujarnya.

Adapun dipilihnya Wisata Melon Kebun Ayu, sebagai lokasi tempat launching Jumat Salam, karena terinspirasi bahwa daerah agrowisata ini mampu melahirkan gerakan Jum’at Bersih yang sudah menasional.

Setidaknya melalui program Jumat Salam dan Jumat Belondong, diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat desa. Jumat Belondong atau yang bermakna Bersarung tersebut, diharapkan akan semakin banyak penenun atau perajin yang bisa memproduksi sarung tenun NTB. “Diperlukan banyak penenun atau perajin yang bisa memproduk tenun sarung dari kedua program tersebut,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemprov Pastikan tak Ada Ponpes Terpapar Paham Radikalisme

Miq Gita juga berpesan tentang pentingnya kebudayaan. Dimana semua pihak harus kompak dalam melestarikan khazanah kerajinan Wastra di NTB, agar tidak punah kendati diterpa era modernisasi.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat yang diwakili Sekdanya, H. Ilham menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi, yang telah memberikan kepercayaan sebagai tempat diselenggarakannya launching program Jum’at Salam dan Jum’at Belondong. “Semoga dengan program ini, mampu membangkitkan seluruh aspek kehidupan ekonomi, sosial masyarakat Lombok Barat, dan lebih luas lagi se provinsi,” tuturnya.

Pemkab Lobar, sambung Ilham, siap mensinergikan Jumat Salam dan Jumat Blondong, dengan salah satu program Kabupaten Lombok Barat yaitu Pemda Menyapa Desa.

Sebagai informasi, Program Pemda Menyapa Desa itu merupakan program Pemkab Lobar untuk mendekatkan layanan pemerintah daerah kepada masyarakat yang tidak dapat terlaksana dengan baik secara reguler setiap hari.

Karena itu, pada program ini pemerintah memberikan berbagai macam bentuk pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan medis, pelayanan kependudukan, pelayanan sosial, dan lainnya. “Hari ini kami menghadirkan dokter spesialis. Kami memang menghadirkan para perawat-perawat kita, dan menghadirkan tenaga-tenaga penyuluh KB yang akan ikut langsung untuk memberikan kesempatan pada masyarakat kita yang ingin memeriksa kesehatan,” jelasnya.

Baca Juga :  Bulldozer Bandara Mogok, Empat Pesawat Gagal Mendarat

Launching program Jum’at Salam dan Jumat Belondong, juga diapresiasi pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Dimana menurut Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Paudah, program ini luar biasa karena Pj Gubernur NTB mencoba menyatukan program-program yang tersebar di seluruh OPD lingkup Pemprov NTB. “Sasarannya sudah tepat, karena semua ujung tombak program pemerintah ada di desa,” ungkapnya.

Dicontohkan Paudah, program pemerintah misalnya bagaimana penurunan angka stunting, dan itu semua dimulai dari desa. Desa memiliki Posyandu, PKK, dan memiliki sumber daya bagaimana intervensi stunting bisa dilakukan.

“Selain itu, desa juga punya pertanian, peternakan, sehingga dengan sumber daya yang dimiliki, bisa digerakkan di desa,” ujarnya.

Kemduian terkait Jum’at Belondong atau Bersarung, lanjut Paudah, Maka ini merupakan potensi yang luar biasa, sehingga Pj. Gubernur bisa memotret sebagai sumber pendapatan desa.

Diakuinya, melihat kain dengan corak yang bagus, dan kualitasnya tidak kalah bersaing dengan produk-produk lain, serta menjadi ikonik dari NTB, maka ini mesti digerakkan karena kualitasnya bagus dan sumber dayanya ada. “Jika ini digerakkan menjadi sebuah gerakan, maka masyarakat penenun akan menjadi lebih sejahtera,” tandas Paudah. (rat)

Komentar Anda