Pemprov NTB Dorong Investasi di KEK Mandalika Diaudit

SIRKUIT MANDALIKA; Event Balap WSBK minta dihapus setelah adanya kerugian triliunan. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi NTB H Mohammad Rum mendorong otoritas melakukan audit terhadap investasi yang sudah ditanamkan pemerintah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Menyusul, adanya laporan InJourney selaku Holding BUMN Pariwisata yang menyatakan kerugian triliunan terhadap pengelolaan Mandalika oleh ITDC dan MGPA. Bahkan, event balapan WSBK di Sirkuit Mandalika akan dihapus untuk menekan kerugian berlanjut.

Rum menyatakan, nampaknya ada miskomunikasi bilamana, event balapan di Sirkuit Mandalika menjadi penyebab kerugian pengelola. Semestinya harus dipahami. Bahwa event di Mandalika adalah triger untuk menggerakkan multisektor.

“Kalau rugi anggaplah ini sebagai biaya promosi ke dunia, anggap seperti biaya iklan. Wajar dong mengeluarkan duit, tapi nama daerah, nama bangsa menjadi perhatian dunia,” katanya, Selasa (20/6).

Baca Juga :  Pertamina Hapus Subsidi Premium dan Solar

Rum menegaskan, kerugian pengelolaan Mandalika bernilai fantastis menurutnya harus diperjelas. Dari sisi apa saja kerugian tersebut muncul dan harus disampaikan secara transparan.

“Justru sekarang perlu diaudit, apa bener juga pembangunan Sirkuit Mandalika yang menelan investasi negara sampal Rp1,2 triliun. Perlu audit dong. Jangan gara-gara investasi, kemudian yang disalahkan eventnya,” imbuhnya.

Menurut Rum, penyampaian kerugian pengelolaan Mandalika secara terbuka menjadi kesan, bahwa event-event yang diselenggarakan di Mandalika tidak BEP (Break Even Point). Padahal menurutnya, ini hanya soal tata kelola yang dianggap tidak pas, sehingga mengakibatkan kerugian sebesar.

Ia menambahkan, sejak adanya Mandalika dan diselenggarakannya MotoGP, investor menjadi kepincut untuk berinvestasi di NTB. Tidak saja di lingkar Kawasan Mandalika, sebab ada kelas dunia yang akan tetap diselenggarakan. Dampaknya bisa sampai Pulau Sumbawa. Banyak sekali yang tanya soal investasi. Maka itu, jangan terlalu sempit mengukur dampaknya hanya dari untung rugi penyelenggaraan event.

Baca Juga :  Kemendag Larang Peredaran Migor Curah Mulai Januari 2022

“Apalagi ini cuma baru sekali dua kali penyelenggaraan. Di bandara saja yang investasinya sudah cukup besar, barangkali belum BEP itu barang. Tapi tidak ada masalah,” katanya.

Karena itu, mengingat investasi yang ditanam oleh pemerintah sudah bernilai triliunan di Kawasan Mandalika, harusnya pengelola harus kreatif bagaimana agar investasi yang sudah dikeluarkan bisa mendatangkan untung.

“Harus ada inovasi dong. Karena investasi sudah besar, perbanyak event. Bukan malah dikurangi eventnya. Saya rasa ini kekeliruan yang sangat fatal, dan merugikan daerah kita,” tandasnya. (rie)

Komentar Anda