Pertamina Hapus Subsidi Premium dan Solar

SUBSIDI DICABUT : Pemerintah sudah meniadakan premium dan solar subsidi, dan Pertamina memaksa masyarakat membeli BBM non subsidi seperti Pertalite.(DEVI HANDAYANI / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Mataram dipastikan aman.

Hanya saja beberapa SPBU sudah tidak menyediakan lagi dua jenis BBM tersebut, yakni premium dan solar. Pemerintah pusat melalui Pertamina sudah tidak memberikan subsidi lagi untuk kedua jenis BBM tersebut. “Sekarang sudah tidak ada lagi BBM subsidi,”  kata Section Head Communication Pertamina MOR V, Ahad Rahed, kepada Radar Lombok, Minggu (18/4).

Dikatakannya, saat ini bahan bakar premium sudah tidak disubsidi negara lagi. Namun untuk harga jual dan jumlah yang harus disalurkan untuk ke masing-masing kabupaten/kota oleh pemerintah masih sama, sehingga selisih harga menjadi beban Pertamina.

Baca Juga :  Holiday Resort Lombok Sambut Work From Lombok

Misalnya untuk distribusi ke pelosok, menjadi beban Pertamina. Hal ini sesungguhnya tidak sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang sehat. Kendati demikian untuk ketersediaan BBM jenis premium dan solar masih aman dan mencukupi. Meskipun sering terjadi antrian panjang di beberapa SPBU yang masih menyediakan BBM solar maupun premium. Hal tersebut bukanlah karena ketersediaan kurang.

Saat ini dari Pertamina sudah menyediakan program Langit Biru memberikan kesempatan masyarakat merasakan keunggulan produk BBM berkualitas yang ramah lingkungan. Sehingga beberapa SPBU di Kota Mataram tidak menyediakan lagi premium maupun solar. Seperti di SPBU Ampenan, Kekalik dan Pajang. Jadi memang SPBU berpartisipasi agar masyarakat dapat memanfaatkan program edukasi ini. “Kebetulan SPBU yang disebutkan diatas merupakan SPBU mengikuti program Langit Biru, sehingga tidak menjual premium lagi. Terkait solar, pihak SPBU sendiri memilih untuk tidak menjual solar dikarenakan konsumen solar di SPBU tersebut sedikit, sehingga dialihkan ke produk lainnya seperti Dex atau Perta series,” jelasnya.

Baca Juga :  Batal Dipulangkan ke NTB, Sisa Sapi Kurban Dipelihara di Jabar

Sementara itu, khusus di Kota Mataram, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi BBM Perta-Series (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) sebesar 16 persen pada  Maret 2021, dibanding dengan Februari 2021. Pada Maret, penyaluran BBM Perta-Series di Mataram rata-rata sebanyak 295 kilo liter (KL) per hari, naik dari sebelumnya sebesar 255 KL per hari. Sedangkan untuk konsumsi Premium di SPBU Kota Mataram, stabil di angka 122 KL per hari, selama dua bulan terakhir. (dev)

Komentar Anda