Pembebasan Lahan Jalan Catur Warga Tak Kunjung Tuntas

BELUM TUNTAS : Pembebasan lahan untuk pelebaran jalan Catur Warga tak kunjung tuntas. (ALI MA'SHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pembebasan lahan jalan Catur Warga tak kunjung dituntaskan Pemkot Mataram. Padahal pembebasan lahan ini sangat dinantikan Pemprov NTB untuk keperluan pengerjaan pelebaran jalan tersebut. Pembebasan lahan ini masih terus diupayakan Pemkot Mataram. “Sekarang masih tahap pembebasan lahan. Nanti yang mengerjakan itu dari provinsi. Kami hanya kebagian pembebasan lahan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning, kemarin.

Pembebasan lahan ini dilakukan secara bertahap. Terakhir adalah pembebasan lahan yang diselesaikan di simpang empat Kamboja. Untuk pembebasan tersebut, Pemkot Mataram menggelontorkan anggaran Rp 1,3 miliar. “Itu sudah klir. Kalau sudah klir ya memang siap dibongkar dan itu sudah kita bongkar,” katanya.

Widiahning mengakui beberapa titik lahan belum klir untuk dibebaskan dari Jembatan Karang Sukun sampai ke simpang empat AMM. Pembebasan lahan ini terkendala banyak penyebab. Seperti kepemilikan lahan yang dimiliki beberapa anggota keluarga sehingga membutuhkan waktu untuk pemeriksaan dokumen dan lainnya. Kemudian tahap negosiasi harga dengan appraisal juga cukup menguras waktu. “Namanya pemilik lahan kan minta dibayar mahal. Sedangkan standar appraisal itu sudah jelas ada. Sekarang masih kita upayakan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Praperadilan Kasus Tambang Pasir Besi, Kajati: Senang Hati Saya Layani

Untuk pembebasan lahan tahun ini, Pemkot Mataram menyiapkan anggaran Rp 2 miliar. Anggaran ini terbilang masih cukup kecil dibandingkan kebutuhan yang sebenarnya. Karena lahan yang akan dibebaskan masih tersisa di 103 titik di Jalan Catur Warga. “Sekarang sudah beberapa yang klir. Kalau sisanya saya masih belum hitung detailnya. Nanti kami hitung detailnya dulu biar tidak salah,” terangnya.

Untuk menuntaskan pembebasan lahan jalan Catur Warga, PUPR memasang target untuk diselesaikan tahun ini. Jika tidak memanfaatkan anggaran yang tersedia di DPA (dokumen pelaksanaan anggaran), maka anggaran tersebut masih tidak bisa digunakan. ”Perkara kapan dia dilaksanakan (pelebaran) jalan, itu tanah provinsi. Yang penting kita selesaikan pembebasan lahan dulu,” jelasnya.

Baca Juga :  Abdul Rachman Dilantik Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram

Sebagai informasi, pembebasan lahan ini untuk pelebaran jalan provinsi. Pemkot Mataram diminta untuk membiayai pembebasan lahan di jalan Catur Warga dan jalan Pendidikan, dimulai dari jembatan jalan Catur Warga. Pelebaran jalan ini dengan lebar enam meter. Masing-masing tiga meter disisi kiri dan kanan jalan. Sementara pengerjaan pelebaran jalan dibiayai oleh pemerintah provinsi. Menyusul masih banyaknya lahan yang belum dibebaskan.

Pembebasan lahan ini tentunya membutuhkan anggaran yang cukup besar. Terlebih di lokasi ini sebagai salah satu jalan protokol dan strategis di Kota Mataram tentunya memiliki harga yang fantastis. “Karena banyak komponennya di sekitar sini. Belum lahan dan bangunannya,” kata Asisten II Setda Kota Mataram, Miftahurrahman. (gal)

Komentar Anda