Musyafirin Siap Maju Pilgub NTB

HW Musyafirin (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dua periode, HW Musyafirin menegaskan kesiapannya untuk maju bertarung sebagai calon gubernur (Cagub) di kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) NTB 2024.

Itu menyusul keputusan DPD PDIP NTB yang telah menetapkan HW Musyafirin sebagai Cagub di Pilkada 2024. “Tentu saya harus tegak lurus dengan keputusan partai,” tegasnya kepada awak media, di Kantor DPD PDIP NTB, Kamis kemarin (18/4).

Sebagai tindak lanjut dari keputusan partai tersebut, Musyafirin juga sudah mulai melakukan sosialisasi terkait pencalonannya di kontestasi Pilgub NTB. Diantaranya dia sudah memasang alat sosialisasi di 10 kabupaten/kota di NTB, yang targetnya pencalonannya di kontestasi di Pilgub NTB bisa tersosialisasi dengan baik di masyarakat NTB. “Kita sudah pasang alat sosialisasi di semua kabupaten dan kota,” imbuhnya.

Namun demikian, dia tetap akan melakukan evaluasi dan telaah terkait perjalanan pencalonan di Pilgub NTB. Diantaranya pada awal Mei, pihaknya akan menurunkan tim survei, yang tujuannya untuk mengetahui dan mengukur sejauhmana dampak sosialisasi yang dilakukan terhadap tingkat elektabilitas dan popularitas sebagai calon Gubernur di Pilkada NTB.

“Dalam pencalonan kita harus tetap terukur dan realistis. Jika elektabilitas rendah, tidak mungkin kita paksakan diri. Tapi jika elektabilitas lumayan, kita tancap gas,” tegas Musyafirin.

Terkait adanya sejumlah tokoh calon Gubernur asal pulau Lombok yang dikabarkan sudah menjalin komunikasi dan pendekatan dengan Musyafirin, untuk kemungkinan berpasangan di kontestasi Pilkada NTB 2024. Musyafirin mengiyakan dan mengakui sudah ada sejumlah tokoh yang menjalin komunikasi politik dengan dirinya terkait kemungkinan berpasangan di Pilgub NTB.

Sebab itu, dalam menentukan dengan siapa dirinya berpasangan, tentu salah satu parameter yang dijadikan patokan adalah hasil survei terkait tingkat elektabilitas atau keterpilihan dari pasangan tersebut.

“Namun kita tetap mengacu kepada hasil survei, apakah kita berlanjut atau berhenti. Politik itu harus tetap terukur dan realistis,” ungkapnya.

Selain itu, dia menambahkan bahwa dalam menentukan dengan siapa berpasangan di Pilkada NTB, pihaknya tetap akan mengedepankan keterwakilan geopolitik. Karena dirinya keterwakilan dari pulau Sumbawa, maka pasangan dari pulau Lombok. “Ini bentuk dari ke-NTB-an kita,” terangnya.

Disinggung adanya wacana Rohmi-Firin atau Suhaili-Firin yang sempat mengemuka belakangan ini. Dia mengakui kalau hal itu tidak terlepas dari komunikasi politik sudah terjalin diantara tokoh tersebut. Dalam komunikasi politik yang dilakoni, dirinya lebih bersikap fleksibel. Ia tidak mempersoalkan jika dirinya menjadi orang  nomor dua dan bukan jadi orang nomor satu. “Kita fleksibel saja,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP NTB Ruslan Turmuzi mengakui, partai sudah memerintahkan HW Musyafirin untuk membangun dan menjalin komunikasi politik dengan berbagai tokoh yang ada terkait kemungkinan berpasangan di Pilkada NTB.

Pihaknya berharap siapapun nanti yang menjadi pasangan Musyafirin di Pilgub NTB, diharapkan bisa membawa gerbong Parpol dukungan. Karena dengan raihan empat kursi yang dimiliki PDIP di DPRD NTB hasil Pileg 2024, maka pihaknya (PDIP) harus menjalin koalisi untuk memenuhi persyaratan usungan di Pilkada 2024. “Kita masih butuh 9 kursi lagi,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda