MENGULIK BISNIS PACAR SEWAAN YANG SEDANG VIRAL DI MATARAM

Didirikan Mahasiswi, Baru Dua Minggu Diikuti 3.687 Follower

PACAR SEWAAN: Bisnis pacar sewaan yang disediakan salah satu akun Instagram di Kota Mataram, dan kini tengah viral, sehingga menimbulkan pro dan kontra. (SCREENSHOT IG SECONDDATE_MATARAM)

Jasa pacar sewaan kini tengah trending di Kota Mataram. Bisnis ini semakin ramai dan viral diperbincangkan, terutama dari kalangan anak muda. Namun siapa sangka, pendiri bisnis pacar sewaan ini adalah seorang mahasiswa. Meski baru berumur dua minggu, tetapi sempat menurunkan tarif karena dianggap kemahalan.

TERNYATA, jasa pacar sewaan bukan hal baru di kota-kota besar seperti di Jakarta, Bandung, dan lainnya, bisnis ini sudah hadir sejak beberapa tahun lalu. Bisnis pacar sewaan sendiri pertama kali muncul di Jepang, kemudian diikuti di beberapa negara, terutama di kota besarnya.

Dan kali ini bisnis pacar sewaan muncul di Kota Mataram, Provinsi NTB. Penyedianya adalah salah satu akun Instagram, Seconddate-Mataram. Hanya dalam waktu dua minggu, akun ini sudah diikuti oleh 3.687 pengikut.

Tidak seperti di awal kemunculannya, akun Seconddate-Mataram sudah diatur dengan mode private. Tanpa disangka, pendiri jasa pacar sewaan di Kota Mataram ini adalah seorang mahasiswi. “Belum bulanan lah, baru dua minggu yang lalu. Sebelumnya masih merancang. Official-nya kita baru buka awal Juli,” ujar Rara (nama samaran), pendiri Seconddate_Mataram, kepada Radar Lombok, Rabu (19/7).

Perempuan asli Mataram ini menceritakan awal mula mendirikan bisnis pacar sewaan. Niatnya mencuat dari pengalaman pribadi, yaitu tidak bisa percaya orang lain dengan cepat. Tetapi tetap membuka hati dan ingin punya teman untuk jalan.

Di satu sisi, dirinya tidak ingin bermain hati dengan banyak orang, karena takut karma. Sementara kondisi tersebut banyak dialami oleh masyarakat luas. Situasi tersebut dianggap sebagai peluang bisnis potensial, dan mencoba membuka jasa pacar sewaan.

Baca Juga :  MENGENAL ROI LASMANA, ANGGOTA LEGISLATIF TERMUDA DPRD NTB

“Misalnya kita tidak ada teman untuk kondangan. Kita sediakan pacar sewaan, biar tidak ditanya-tanya karena tidak punya pasangan. Ini solusi buat yang belum punya pasangan. Jadi kalau kondangan tidak perlu takut ditanya kapan nikah. Padahal kan bisa saja orang itu sedang tidak mau pacaran, karena memilih karier,” katanya.

Dua minggu berjalan, respon masyarakat diterima beragam. Ada yang pro, ada juga yang kontra. “Responnnya itu fifty-fifty. Ada yang setuju dan ada yang gak. Yang setuju karena bisa menjadi pilihan orang yang tidak punya pasangan,” ungkapnya.

Sementara yang kontra, karena stigma pacar sewaan dinilai negatif. Seperti cewek atau talent yang disediakan bisa disewakan. “Padahal kan tidak seperti itu. Karena kita buat rules-nya (aturan) ketat sekali. Misalnya tidak boleh menjurus ke porno dan customernya juga harus single. Kita tidak ingin talent-nya dilabrak oleh pasangan customernya, kalau misalnya ketemu di bioskop atau outdor lainnya,” terangnya.

Rara mengaku tidak masalah bisnisnya disebut jasa pacar sewaan. Karena yang dilakukan cuma menemani customer seperti Curhat, nonton, dan kondangan. Seconddate juga menerima layanan online date (call dan video call). Tarifnya untuk call Rp 35 ribu per jam, dan VC Rp 45 ribu per jam.

Sementara offline date atau bertemu langsung dengan tarif Rp 80 ribu untuk satu jam. Sedangkan untuk 5 jam tarifnya Rp 300 ribu. “Untuk offline date sebelumnya sempat Rp 350 ribu. Tapi dinilai kemahalan, jadinya sedikit pemesan. Sekarang turun jadi Rp 300 ribu. Itu juga ada diskon 10 persen untuk hari minggu,” jelasnya.

Baca Juga :  MUHAMMAD AZWAR FUADI, PERWAKILAN INDONESIA DI FORUM ASEAN

Untuk pemesanan, calon customer dapat menghubungi admin di Instagram. Kemudian menghubungi nomor kontak yang sudah disediakan. Calon customer diberikan sejumlah persyaratan. Syarat utamanya adalah customer harus single, yang dibuktikan dengan penunjukan KTP. “Rules-nya harus dipenuhi dulu. Jasa ini buat orang yang belum punya pasangan,” tegas dia.

Untuk pembagian fee, talent menerima lebih banyak. Misalnya untuk offline date Rp 300 ribu. Talent mendapatkan Rp 250 ribu. Sementara admint hanya mendapat Rp 50 ribu. “Karena talent yang kerja kan, istilahnya di lapangan,” bebernya.

Karena semakin viral, dan customer yang terus bertambah. Maka talent yang dimiliki pun bertambah. Kini ada sembilan orang talent, terdiri dari 4 lelaki dan 5 perempuan. Syarat waktu merekrut talent cukup ketat.

Rara juga memastikan talent yang dimiliki tidak ada yang di bawah umur. Semuanya berusia 20 tahun ke atas. “Talent harus aktif berbicara dan pinter mencari topik. Itu supaya tidak bosan customer, karena tidak ada bahan pembicaraan. Harus berusia 20 tahun ke atas,” katanya.

Rara memastikan, bisnis yang dia jalankan bukan seperti open BO. Karena seconddate tidak melayani permintaan porno dan sejenisnya. “Ini tidak ada pornonya. Kalau menjurus ke porno kami cut. Hanya menemani jalan, makan, nonton dan kondangan. Tempat yang dituju juga harus tempat yang ramai. Seperti café, bioskop dan lainnya. Intinya tidak ada layanan ke tempat private atau indoor. Harus outdoor,” tutupnya. (ALI MA’SHUM—MATARAM)

Komentar Anda