Mariadi: Mimpi Besar Global Hub Jangan Terlalu Difokuskan!

Mariadi (DOK/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Rencana pembangunan Global Hub atau Bandar Kayangan di Dusun Amor-Amor, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan hingga saat ini belum mendapatkan investor, meskipun rencana pembangunan tersebut sudah masuk dalam prioritas nasional.

Oleh karena itu, daripada meributkan dan menunggu realisasi rencana proyek besar tersebut, lebih baik pemerintah daerah fokus terhadap pengembangan sumber daya alam (SDA) lain. “Pemerintah provinsi dan kabupaten jangan fokus ke Global Hub yang tak kunjung belum ada kepastian. Apalagi mengharapkan investor yang tidak punya modal, hanya jual saham kosong,” kata Wakil Ketua DPRD KLU Mariadi kepada Radar Lombok, Minggu (21/3).

Pembangunan Bandar Kayangan itu sudah terlalu lama diwacanakan sehingga kasihan masyarakat yang mengharapkan dan menunggu dari mimpi besar tersebut. Dua tahun lalu juga pernah merencanakan groundbreaking, namun nyatanya sampai sekarang belum ada, kemudian sudah beberapa kali pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten melakukan penandatanganan MoU dengan investor asing, namun hal yang sama tidak ada kepastian pula. “Jika melihat hal itu, kita jangan terlalu bergantung terhadap investasi besar mencapai triliunan rupiah, menghabiskan energi,” tegasnya.

Menurutnya, Global Hub bukanlah satu-satunya investasi, pemerintah terlalu terpaku kepada rencana tersebut. Semestinya, pemerintah harus lebih kreatif untuk mencari dan meyakinkan investor akan potensi daerah Lombok Utara, baik pariwisata maupun agrobisnis lainnya. “Daerah kita sangat kaya dalam banyak hal. Baik itu perkebunan, peternakan maupun industri yang bahan bakunya bisa sebagian dari daerah luar,” ungkapnya.

Diakui, Global Hub bukan urusan pemerintah daerah namun pemerintah daerah dibuat bingung dengan rencana yang tidak pasti tersebut. Sebab, lokasi rencana itu berada di Lombok Utara yang sudah digaungkan bakal merekrut 300 ribu pekerja, yang kemudian menjadi harapan besar masyarakat. “Daripada memberikan hal yang muluk-muluk, lebih baik pemerintah lebih keras menjalin komunikasi dengan semua pihak untuk membahas investasi yang lain. Tidak mencapai triliuan rupiah, tapi pasti dan banyak memperkerjakan masyarakat lokal, terlebih dengan situasi sekarang ini,” terangnya.

Global Hub sudah digaungkan sejak periode pemerintahan pertama dan sampai periode pemerintahan ketiga di Lombok Utara juga belum terlaksana. Hal ini lanjutnya harus dievaluasi dan diberikan ketegasan terhadap investor tersebut. “Intinya, jangan terlalu bergantung kepada Global Hub,” tegasnya politisi Golkar ini.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu mengatakan, rencana pembangunan Global Hub itu akan kembali digaungkan oleh pemerintah daerah karena  megaproyek itu akan mampu menghidupkan perekonomian Lombok Utara di masa mendatang dari berbagai lini sektornya. “Global Hub, dulu itu (periode pemerintahannya) sudah masuk dalam kawasan strategis nasional dan saya ingat waktu itu sudah dua kali bertemu dengan Presiden bersama Gubernur dan Ketua Dewan di kala itu,” ungkapnya.

Di proyek yang diinisiasi bersama oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten beserta pihak ketiga PT Bandar Kayangan ini, akan membangun berbagai sektor perekonomian, yaitu kilang minyak, pelabuhan bersandar kapal barang berukuran besar, perumahan rakyat, dan perekonomian lainnya.

Kebutuhan lahan yang luas dengan kondisi geografis Lombok Utara yang sempit akan menjadi kajian bersama supaya kawasan strategis nasional benar-benar teratur sesuai geografis yang ada. “Untuk memastikan pembebasan lahan, mereka akan datang tahun ini,” terangnya. (flo)

Komentar Anda