Malaysia Investasi Rp 75 Miliar Bangun Akuarium di Gili Tangkong

Muhammad Rum (DOK / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Investasi Gili Tangkong Lombok Barat dilirik investor asal Negeri Jiran Malaysia dengan nilai investasi senilai Rp75 miliar untuk membangun hotel dan akuarium di kawasan tersebut.

Ini akan menjadi membuka awal investasi NTB pada tahun 2022 mendatang. “Investor rencananya akan membangun fasilitas di sektor pariwisata, seperti hotel dan akuarium bawah laut,”kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Muhammad Rum.

Menurut Rum, investor asal Malaysia ini berkomitmen mambangun hotel dan akuarium bawah laut. Akuarium bawah laut akan menghubungkan Gili Tangkong dan Gili Nanggu. Terlebih Gili Tangkong merupakan salah satu pulau kecil yang memiliki panorama alam yang indah, pantai dengan pasir putih, dan ombak yang cocok untuk kegiatan sport tourism. “Investor asal Malaysia akan membangun hotel dan akuarium di lahan milik Pemprov NTB di Gili Tangkong. Luas lahan yang akan dikembangkan menacapai 72.723 meter persegi,” sebutnya.

Baca Juga :  Srikandi PLN Bicara Transisi Energi di Asia Clean Energy Forum 2023 Filipina

Bahkan untuk penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara investor dengan Pemerintah Provinsi NTB sendiri sudah dilakukan. Mengingat sebelumnya juga sudah pernah dilakukan MoU dengan investor lain, hanya saja tidak ada kejelasan bagaimana keberlanjutannya. Kali ini ditegaskan untuk investor asal Malaysia benar-benar serius dengan recana investasi mereka. “Sudah ada keseriusan dari investornya untuk berinvestasi di Gili Tangkong,” ujarnya.

Sebelumnya, aset Pemprov yang di Gili Tangkong dikelola oleh pemenang tender yakni PT. Heritage Resort and Spas sebagai mitra Pemda dalam pemanfaatan aset daerah seluas 72.723 meter yang ditetapkan 3 September 2019 lalu. Namun di tengah perjalanan investor mundur dengan alasan pendemi Covid-19, sehingga tidak dapat melanjutkan kerja sama. Sehingga Pemprov NTB telah melakukan pertemuan dengan pemenang tender kedua dan ketiga dalam pemanfaatan aset daerah seluas 72.723 meter persegi di Gili Tangkong.

Baca Juga :  Organda NTB Minta Kendaraan Luar Tidak Digunakan Saat WSBK

Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, penandatangan MoU ini dengan pemenang kedua, karena investor pemenang pertama mengundurkan diri Covid-19. Supaya tidak bertele-tele lagi dan tidak lagi biding segala macam ditawarkan kepada pemenang tender kedua. Terlebih pemenang tender kedua memiliki kometmen dalam pemanfaatan aset daerah dengan akan dimulai pembangunan hotel pada Januari 2022 mendatang.

“Dan mitra lokalnya saya rasa bagus sama Mamiq Dar (suami Wakil Bupati Lobar) yang punya wilayah di sana. Mudah-mudahan lebih cepat terealisasi,” harapnya. (dev)

Komentar Anda