Luar Negeri Kepincut Bisnis Kelapa Lombok Utara

Cina dan Malaysia Tertarik Buat Pabrik Setengah Jadi

Melihat potensi bisnis kelapa masih terbuka lebar di KLU, membuat para pengusaha dari pemerintah Cina maupun utusan Malaysia ingin mengambilnya. Mereka tidak akan mengambil secara gelondongan, akan tetapi mengambil setengah jadi. Sehingga diharapkan ada cabang pabrik yang berdiri di KLU untuk memproduksi kelapa ini. “Kita ingin mereka membuat cabang di KLU untuk pabrik setengah jadinya,” harapnya.

Terkait harga sendiri, tentu akan disesuaikan dengan harga dunia mulai dari pengumpulan hingga ongkos kirim. Jika seperti ini, menurutnya, akan memberikan keterampilan pada pengusaha lokal maupun masyarakat sehingga perputaran perekonomian pertanian maupun perkebunan di KLU semakin maju. “Kalau harga akan disesuaikan,” tandasnya.

Baca Juga :  Mengenal Raden Ajeng Arie Sulistyawati, Guru Tari Berprestasi

Untuk mengantisipasi adanya penebangan pohon kelapa secara sembarangan. Pihaknya akan segera melakukan pemberitahuan kepada masyarakat agar bisa mengetahui mana pohon yang layak ditebang. Sebelum menebang, tentu para pemilik harus terlebih dahulu menanam bibit pohon kelapa. Setelah delapan tahun sudah bisa besar, baru pohon kelapa yang sudah tua bisa ditebang. Jika dibuatkan aturan pelarangan penebangan pohon, kata Melta, akan sulit diterapkan. Apalagi, masyarakat yang sedang membutuhkan uang untuk keperluan hidupnya. “Untuk itu, salah satu cara kami adalah akan memberikan 100 ribu bibit pohon kelapa yang akan dibagikan ke masyarakat secara percuma. Sehingga delapan tahun kemudian sudah bisa menebang pohon yang sudah tua. Penyediaan bibit ini akan diadakan tahun depan,” pungkasnya. (**)

Komentar Anda
1
2