Lebih Dekat Al–Hamuddin, Qori Tuna Netra Tingkat Nasional

Keterbatasan Fisik bukanlah Penghalang

Ia sempat menemukan berbagai hambatan dan kesulitan. Terlebih dengan kondisi mata yang tidak bisa melihat. Namun berbagai hambatan dan kesulitan itu tidak melunturkan tekad dan semangat dirinya untuk bisa menguasai ilmu ini.

Sebagai seorang tuna netra, Al-Hamuddin memutuskan belajar Alquran dengan dua cara, braille dan digital. “Saya belajar Alquran dengan metode meraba dan mendengarkan,” ungkapnya.

Dengan semangat untuk membanggakan kedua orang tua, ia bisa berprestasi. Tentunya juga jalannya ini diharapkan mendapat reda Tuhan. “ Tentu dengan belajar Alquran akan membuat kita jadi orang istimewa di hadapan Allah SWT,” terangnya.

BACA JUGA: Mengenal Brenda Gladystha Rupudara, Wakil NTB dalam Ajang Smart Model Look Indonesia 2018

Al-Hamuddin sosok pria yang mau membagi ilmunya di bidang tilawah. Di kampungnya di Desa Penunjak Praya Barat Lombok Tengah, Al- Hamuddin mendirikan Taman Pendidikan Al – Qur’an (TPQ). Ada puluhan anak yang dididiknya.  Ia bertekad TPQ ini sebagai sarana mencetak generasi robbani, qori dan qori’ah masa depan.”Dengan TPQ saya ingin berbagi ilmu dan bermanfaat bagi orang lain,” ungkapnya.

Sayang, ia sempat mengeluhkan minimnya perhatian daerah, terutama untuk TPQ nya yang sudah dua tahun berjalan. Seluruh aktivitas TPQ dibiayai oleh dirinya sendiri. Ia berharap Pemda bisa memberikan perhatian sebagaimanapun TPQ- TPQ yang ada memiliki peran dan kontribusi besar untuk mencetak generasi.” Kita berharap ada dukungan dari Pemda untuk  pembinaan terhadap TPQ di masyarakat,” pungkasnya.(*)

Komentar Anda
1
2