Kebijakan Sekolah Tentukan Kelulusan, Nilai UN Turun

Ujian Nasional
Puluhan siswa SMP di Kota Mataram saat mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) beberapa waktu yang lalu. (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Muhammad Suruji mengakui jika nilai hasil Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SMP dan SMA sederajat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun –tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi, bukan karena semata-mata pelaksanaan UN menggunakan berbasis komputer.

“Nilai UN memang menurun. Tapi bukan karena ujian menggunakan komputer, tapi karena kesulitan soal yang ditingkatkan,” kata Suruji, Sabtu (2/6).

Menurut Suruji, penurunan nilai hasil UN tahun 2018 ini tidak semata-mata karena pelaksanaan UNBK maupun tingkat kesulitan soal. Tapi justru lebih dominan disebabkan faktor kebijakan UN yang tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa. Kebijakan penentu kelulusan yang diberikan sepenuhnya kepada sekolah, menjadi pengaruh yang sangat besar dalam hasil nilai UN yang turun.

Baca Juga :  Kemenag Diminta Jangan Paksa Madrasah UNBK

Berbeda ketika hasil UN menjadi penentu kelulusan siswa. Ketika itu, siswa jauh sebelumnya bahkan 6 bulan sebelum pelaksanaan UN, siswa mulai tegang, termasuk guru dan orang tua ikut tegang. Mereka semua komponen ini, jauh sebelum pelaksanaan UN sudah mempersiapkan diri belajar dengan matang dan sebaik baiknya. Begitu juga dengan guru, memberikan persiapan yang sangat matang bagi peserta didiknya, agar bisa meraih nilai sebagus mungkin.

Tapi kini, karena kebijakan penentu kelulusan ada di tangan sekolah, bukan lagi hasil UN, justru menyebabkan siswa menjadi lebih santai dan tidak terlalu berpikir untuk mempersiapkan diri dengan belajar sebaik mungkin, sehingga meraih nilai terbaik. Siswa justru lebih banyak berpikir, mereka pasti lulus, karena hasil UN tidak menjadi penentu, melainkan ditentukan oleh sekolah masing-masing.

Baca Juga :  Nikah dan Sakit, 10 Siswa Tidak Ikut UN

“Faktor kebijakan UN tidak menjadi penentu kelulusan, menjadi salah satu penyebab nilai UN turun,” tegasnya.

Ia menambahkan, sekarang ini tidak laginya menjadi satu-satunya penentu kelulusan, siswa menjadi tingkat keseriusannya berkurang. Nilai UN turun bukan berarti karena UNBK, tetapi karena bagaimana cara siswa menghadapi ujiannya.

“UN sekarang tidak lagi menjadi penentu satu-satunya dalam kelulusan, tetapi sekolah yang menjadi penentu kelulusan,” pungkasnya. (cr-isn)

Komentar Anda