MATARAM – Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Nusa Tenggara Barat berjalan lancar.
Siswa yang melaksanakan UN Berbasis Komputer (UNBK) yang ada di sebagian besar SMK juga tidak mengalami kendala. “Alhamdulillah, pelaksanaan UNBK dihari pertama berjalan lancar dan tak ada kendala,” kata Kepala Bidang SMK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, Lalu Hasbul Wadi Senin kemarin (3/4).
Hasbul Wadi menyebut dari 258 SMK di NTB yang mengikuti UNBK sebanyak 201 SMK atau 92,75 persen yang didominasi SMK negeri. Sementara itu sebanyak 57 SMK tidak melaksanakan UNBK melainkan scara manual atau UN Kertas Pensil (UNKP). Dengan demikian bisa dikatakan hampir 100 persen SMK di NTB menggunakan UNBK, meski dalam pelaksanaanya ada yang 3 sesi dan ada juga 2 sesi, tergantung dengan ketersediaan komputer di setiap sekolah.
[postingan number=5 tag=”UNBK”]
Ia memastikan berdasarkan laporan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) SMA/SMK di kabupaten/kota di NTB bahwa di hari pertama pelaksanana UNBK/UNKP berjalan lancar. Kendala listrik yang padam sempat dikhawatirkan tidak terjadi pemadaman. Dengan demikian, pelaksanaan UNBK berjalan tepat waktu sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS).
Berbeda dengan UNBK, lanjut Hasbul Wadi, untuk pelaksanaan UNKP dimulai lebih belakangan yakni pada pukul 10.30 Wita. Hal tersebut dilaksanakan, sesuasi POS karena, mata pelajaran yang diujikan tersebut untuk mengantisipasi kebocoran naskah soal, bagi siswa yang menggunakan UNBK masuk di sesi 2 dan 3. Meski soalnya tidak sama alias sulit untuk dibocorkan antara UNPK dan UNBK. “UNBK yang paling pokok itu listrik tidak padam. Jaringan bagus, ada teknisi 1 orang di setiap kelas, 1 orang pengawas dan 1 proktor/teknisi,” kata Hasbul Wadi.
Namun ada sebagian SMK yang kekurangan jatah soal UNKP. Menurutnya, kekurangan lembar soal ini segera diatasi dengan menggandakannya kembali dengan pengawalan yang ketat antara pengawas dan pihak polisi.
Pada UN hari pertama ini, ada 10 siswa yang tidak bisa ikut dari jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 17.836 siswa. Ke-10 siswa ini, yakni 4 siswa di SMK Darunnajah dan 6 siswa SMKN 1 Woja Dompu. Namun demikian siswa yang tidak bisa ikut ujian pada hari pertama itu, nanti bisa ikut ujian susulan. Mereka sudah masuk daftar tetap untuk UN. Adapun alasan yang membuat siswa itu tidak bisa ikut UN paling banyak karena sudah nikah dan sakit. Tapi berdasarkan ketentuan, semuanya itu bisa ikut UN susulan.
Terpisah Kepala UPTD Dikbud Sumbawa, Lalu Manan yang memastikan pelaksanaan UNBK/UNPK berjalan lancar sesuai POS. “UNBK dan UNPK berjalan lancar,” ujar Lalu Manan dikonfirmasi via telepon selulernya.
Di Kabupaten Sumbawa jumlah peserta UNBK sebanyak 1.574 siswa. Sementara jumlah siswa yang UNPK sebanyak 70 siswa yang berasal dari 1 SMK negeri dan 2 SMK swasta. “Untuk peserta UN yang tidak hadir hanya 1 orang karena mengalami gangguan jiwa dan 1 orang siswa tetap ikut UN meski menjalani pross hukum. Hanya 1 siswa bermasalah hukum tetap ikut UN di LP secara manual,” jelas Manan.
Kepala SMKN 3 Mataram Umar menyatakan, kalau pelaksanaan UNBK di sekolah yang dipimpinnya berlangsung lancar. Tidak ada kendala baik secara teknis dan non teknis yang dihadapi. “Semoga dihari hari selanjutnya, pelaksanaan UN ini tetap begini,” Harapnya (luk/cr-rie)