Izin Sepeda di Gili Trawangan Bakal Diatur

IZIN: Sepeda yang dikomersilkan di Gili Trawangan semakin banyak, menambah sesak pulau. (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Jumlah sepeda di Gili Trawangan baik konvensional maupun listrik kian menjamur. Dinas Perhubungan dan Kelautan Kabupaten Lombok Utara (KLU) pun kini kesulitan untuk mengatur keberadaan sepeda tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan dan Kelautan KLU M. Wahyu Dharmawan mengatakan bahwa sepeda memang menjadi salah satu alat transportasi di Gili Trawangan. Berdasarkan peraturan bupati yang dikeluarkan pada 2011 itu diatur bahwa alat transportasi di pulau selain cidomo yaitu sepeda. Namun persoalannya, saat ini jumlah sepeda membeludak.

Pihaknya sampai bingung mana yang memang digunakan untuk alat transportasi masyarakat dan mana yang memang khusus untuk disewakan. “Berdasarkan pendataan kami jumlah sepeda di Gili Trawangan ada 2.800,” ujarnya, Rabu (12/10).

Jumlah tersebut kata Wahyu sangat banyak jika menimbang luas Trawangan yang hanya 345 hektare, ditambah dengan kepadataan penduduk dan para wisatawan yang datang. “Bayangkan pulau segitu jumlah sepeda hampir 3.000. Memang sangat banyak,” ujarnya.

Saat ini pihaknya sedang mendata mana sepeda yang dikomersilkan, yang dimiliki pribadi oleh masyarakat, dan mana yang secara khusus disediakan oleh hotel. Untuk sepeda yang dikomersilkan pihaknya mendorong masyarakat untuk mengurus izinnya di dinas terkait menggunakan sistem Online Single Submission (OSS).

Bagi sepeda yang terdaftar di OSS maka akan ketahuan berapa jumlah usaha penyewaan sepeda di Gili Trawangan. Dengan begitu nanti pihaknya bisa mengatur mana sepeda yang dikomersilkan dan tidak. Yang dikomersilkan mungkin nanti dipasangkan stiker.

Kemudian untuk sepeda yang disediakan hotel tidak perlu mengurus izin. Sebab itu memang sudah menjadi bagian pelayanan hotel untuk tamu atau karyawan. “Itu salah satu bentuk servis hotel dan sah-sah saja,” jelasnya.

Ditegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan merevisi aturan yang mengatur terkait sepeda ini, agar pengaturan bisa lebih baik. “Kami mau merevisi dulu peraturan bupati terkait sepeda terutama perizinan,” pungkasnya. (der)

Komentar Anda