Investor Australia Mulai Lirik Potensi KEK Mandalika

Kek mandalika
KEK MANDALIKA: Direktur Pengembangan ITDC, Edwin Darma Setiawan, didampingi Direktur Operasional ITDC, Ngurah Wirawan, memaparkan berbagai potensi keparwisataan di KEK Mandalika kepada para delegasi investor dari Australia, Rabu kemarin (8/3). (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Potensi pengembangan kepariwisataan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), yang kini dikelola oleh PT ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), ternyata juga diminati para investor dari Australia.

Buktinya, 15 delegasi (utusan) investor asal Negara Kanguru yang tergabung dalam Indonesia Australia Bussiness Week (IABW), Rabu kemarin (8/3), berkunjung ke KEK Mandalika, untuk melihat langsung berbagai potensi dan peluang investasi di kawasan pariwisata tersebut.

“Kebiasaan para investor asal Australia, sebelum mereka berinvestasi ke suatu daerah, maka mereka pasti akan menggunakan jasa konsultan untuk mencari informasi detail tentang daerah yang dituju. Karena itu, kunjungan para konsultan investasi ke kawasan Mandalika ini sangat penting, sebagai sumber informasi bagi para investor Australia nantinya,” kata Direktur Pengembangan ITDC, Edwin Darma Setiawan, di sela menemani kunjungan delegasi investor Australia ke Bukit Meresek, KEK Mandalika, sore kemarin.

[postingan number=5 tag=”mandalika”]

Dikatakan, sebelumnya para delegasi investor Australia ini telah melaksanakan pertemuan di Jakarta, untuk mendengarkan langsung berbagai pemaparan terkait potensi investasi yang ada d Indonesia. “Jadi yang datang hari ini ke Lombok, adalah mereka para utusan investor Australia yang memang tertarik untuk berinvestasi pariwisata di Lombok, khususnya ke KEK Mandalika,” jelas Edwin.

Karena itu, setelah mereka para delegasi investor Austyralia ini mendapatkan pemaparan langsung di Kantor ITDC, berikutnya mereka langsung di bawa ke Kawasan Mandalika untuk melihat langsung berbagai potensi yang ada.

Ketika persentasi di Kantor ITDC tadi siang sambung Edwin, para utusan investor ini selain bertanya tentang berbagai potensi investasi wisata di KEK Mandalika. Mereka juga menanyakan terkait status lahan, apakah sudah clean and clear? Termasuk berbagai fasilitas publik seperti ketersediaan listrik, air bersih, dan akses jalan.

Baca Juga :  Investor Asing Mulai Bidik Global Hub Kayangan

“Mengingat pemberitaan polemik soal lahan ITDC di KEK Mandalika, tentu saja mereka telah mendengar. Sehingga pada kesempatan inilah kami menjelaskan secara gamblang, kalau sebagian besar lahan ITDC telah berstatus clean and clear, dan siap untuk dibangun. Demikian pula soal fasilitas publik, saat ini juga sudah sangat memadai, dan terus dilakukan pengerjaan hingga tuntas,” terang Edwin.

Apakah pola kerjasama melalui kedatangan utusan investor Australia ini tepat, dan bisa menjaring investor seperti yang diharapkan? “Tentu saja ini sangat tepat. Beberapa negara memang menerapkan pola-pola seperti ini sebelum mereka melakukan investasi ke suatu daerah atau negara lain. Seperti Australia, para konsultan investasi ini memiliki kien-klien besar yang telah melakukan investasi di berbagai negara,” urai Edwin.

“Salah satu contoh keberhasilan kita menjaring investor melalui pola seperti yang sekarang kita lakukan ini, adalah untuk proyek investasi pembangunan Sirkuit Moto GP di KEK Mandalika. Dimana sebelum menanamkan modalnya, investor Sirkuit Moto GP di KEK Mandalika juga mendapatkan informasi detail melalui jasa konsultan,” papar Edwin.

Pentingnya peran dan jasa konsultan investasi di Australia, juga diakui oleh Trade Commissioner Kedubes Australia di Jakarta, Christ Bandy. “Melalui jasa para konsultan investasi ini, para investor Australia akan lebih mengetahui berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki KEK Mandalika,” sebutnya.

Ditegaskan, potensi KEK Mandalika sebagai destinasi baru pariwisata Indonesia, memang telah menarik perhatian Pemerintah Australia untuk meningkatkan kerjasama antara Indonesia – Australia melalui investasi di bidang pariwisata.

Baca Juga :  Gubernur dan Menteri PUPR Cek Progres Sirkuit Mandalika, Akhir Juli Tuntas

Karena itu, Kementerian Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, melalui Australian Trade Commission atau Austrade, yakni Federal Government Agency di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan pariwisata, mengajak sejumlah investor dari Australia untuk mengunjungi langsung KEK Pariwisata Mandalika. “Site visit ini menjadi salah satu mata acara Indonesia Australia Business Week 2017 (IABW) yang diadakan pada tanggal 6 – 10 Maret 2017 oleh Austrade dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, The Hon Steven Ciobo MP, sebagai tuan rumah,” jelasnya.

Sementara Sally-Ann Watts, Austrade Senior Trade Commissioner, mengatakan bahwa KEK Mandalika menawarkan peluang-peluang yang menarik, bukan hanya untuk investasi di bidang pariwisata saja, tetapi juga mengembangkan berbagai kerja sama dalam program-program pariwisata. “Indonesia Australia Business Week diselenggarakan untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam perdagangan dan industri lainnya di Indonesia. Bisnis pariwisata merupakan salah satu komponen kunci, dan kami senang membawa para pengusaha Australia ke KEK Mandalika,” tambah Sally-Ann Watts.

Setelah berkunjungke KEK Mandalika, rombongan investor Australia juga akan mengunjungi Nusa Dua-Bali, yang bertujuan memperlihatkan contoh kesuksesan pengembangan destinasi pariwisata kelas dunia di Indonesia.

Disampaikan, IABW 2017 telah berlangsung di Jakarta 6-8 Maret 2017, berupa seminar, roundtable discussion, dan pameran, yang dilanjutkan dengan kunjungan delegasi ke KEK Mandalika pada 8 Maret, dan Nusa Dua Bali pada 10 Maret 2017. “Ada 120 delegasi Australia yang mengikuti IABW 2017 di Jakarta, yang dipimpin langsung oleh  Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, Steven Ciobo,” pungkas Sally-Ann Watts. (gt)

Komentar Anda