Investor Asing Mulai Bidik Global Hub Kayangan

Ilustrasi Investor
Ilustrasi Investor

MATARAM–Peluang realisasi pembangunan Global Hub Bandar Kayangan Lombok di Kabupaten Lombok Utara (KLU) kian membawa optimis. Itu setelah Pemprov NTB menyiapkan gedung khusus untuk Kantor PT Bandar Kayangan Internasional di Jalan Langko, tepatnya bekas kantor PT Jamkrida NTB bersaing.

Terlebih setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 tahun 2017 tentang revisi RTRWN, yang mencantumkan Bandar Kayangan Lombok sebagai kawasan andalan nasional.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Ridwan Syah mengatakan, setelah terbit PP nomor 13 tahun 2017 tersebut, Pemprov NTB bersama pihak PT Bandar Kayangan Internasional mulai melakukan gebrakan untuk mempromosikan potensi pengembangan kawasan kepada sejumlah investor asal luar negeri dan dalam negeri.

“Sejumlah perusahaan internasional sudah mulai berdatangan untuk berinvestasi di Global Hub Bandar Kayangan Lombok,” kata Ridwan Syah, Senin kemarin (14/8).

Untuk mempercepat realisasi pembangunan Bandar Kayangan Lombok, beberapa waktu lalu juga sudah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) untuk pembagunan kilang minyak antara PT Bandar Kayangan Internasional dengan investor asal Rusia, tepatnya awal Agustus 2017.

Baca Juga :  Kenyamanan Investasi Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Bahkan dalam waktu dekat, bulan Agustus ini juga, investor asal Rusia itu akan menunjukan keseriusanya membangun Global Hub Bandar Kayangan Lombok, yakni langsung turun lapangan melakukan survey teknis.

Selain investor asal Rusia, lanjut Ridwan Syah, sejumlah negara sudah menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi. Seperti China, Belanda, Korea dan sejumlah negara lainnya, termasuk juga investor dalam negeri. “Investor Belanda siap berinvestasi membangun pelabuhan. Sementara investor Korea dan China investasi di energi,” sebut Ridwan Syah.

Terkait keberadaan PT Bandar Kayangan Internasional, dimana Presiden Direkturnya adalah, Dr. Son Diarra, Ridwan mengatakan, saat ini perusahaan patungan tersebut sudah mulai bekerja dan action sesuai dengan tugas dan fungsinya. Jajaran direksi yang duduk di PT Bandar Kayangan Internasional adalah para professional yang bekerja membantu pemerintah soal perencanaan, dan juga memasarkan kepada investor, baik luar negeri maupun dalam negeri.

Baca Juga :  Kades Kayangan Tagih Janji Membangun Dari Desa

Sebelumnya, inisiator pembangunan Global Hub Kayangan Lombok, Dr Son Diarra mengatakan, kawasan ini diproyeksikan akan menjadi alternatif baru menggantikan Singapura sebagai pelabuhan internasional. Total investasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek seluas 10 ribu hektar ini sebesar Rp 15 triliun. Luas area lahan yang dibutuhkan pada tahap awal seluas 1.000 hektar.

Global Hub Kayangan akan memanfaatkan posisi selat Lombok yang menjadi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. ALKI II diprediksi akan menjadi primadona, menyusul mulai padatnya Selat Malaka.  Berdasarkan hasil kajian Bappenas tahun 2009, Indonesia punya empat lokasi strategis yang diperlukan negara-negara industri, yaitu di Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makasar.

Pembangunan diperkirakan memakan waktu lima tahun. Kawasan ini terdiri atas kawasan industri seluas 3.000 hektar, kawasan bisnis 1.000 hektar, dan hunian 5.000 hektar. Proyek Global Hub Kayangan Lombok ini akan menjadi pelabuhan laut internasional yang memiliki fungsi utama pelabuhan logistik dan pelabuhan bebas. (luk)

Komentar Anda