Hiliriasi Rumput Laut di Ekas Bagian dari Proyek Strategis Nasional

Nilai Invetasi PT. Sea Six Energi Capai Rp 30 Miliar

PERESMIAN : Peresmian industri hilirisasi budidaya rumput laut yang digarap oleh PT. Sea Six Energi Indonesia di Ekas Kecamatan Jerowaru.

SELONG- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan  bersama Kementerian Kelautan dan Menteri Perindustrian melakukan kunjungan kerja ke lokasi budidaya rumput laut yang berlokasi di Desa Ekas Kecamatan Jerowaru  Kamis (29/2). Kedatangan Marves mewakili Presiden RI untuk melakukan peresmian industri hiliriasi rumput laut yang digarap oleh  PT. Sea Six Energi Indonesia yang merupakan perusahaan milik investor India.

Kedatangan rombongan kementerian ini didampingi langsung oleh Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi bersama dengan sejumlah pejabat lingkup Pemprov NTB. Termasuk dihadiri juga Pj. Bupati Lotim HM. Juaini Taofik bersama dengan jajaran pimpinan OPD lingkup Pemkab Lotim. Tampak juga para perwakilan kedutaan besar dari sejumlah negara. Setibanya di lokasi Luhut bersama Menteri Kelautan langsung menyempatkan diri ke lokasi budidaya rumput laut yang dikelola oleh PT Sea Six Energi yang berada di sekitaran perairan Teluk Ekas. Baru setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan penandatangan prasti bersama dengan pihak perusahaan. “ Hiliriasi rumput laut yang ada di Ekas Lotim ini skalanya jauh lebih besar dibandingkan dengan yang ada di Buleleng Bali. Karenanya saya semakin yakin bahwa budidaya rumput laut di Ekas ini menjadi salah satu  proyek strategis nasional,” kata Menko Luhut  Binsar Pandjaitan.

Tindak lanjut dari kunjungan ini terang dia, nantinya akan dibahas dalam rapat terbatas dengan berbagai kementerian terkait. Dalam rapat  terbatas kabinet nantinya akan disampaikan dan dipaparkan berbagai potensi  rumput laut di Ekas termasuk manfaatanya.  ” Kita punya laut luasnya lebih dari  12 juta hektar. Makanya nanti kalau bisa 1,5 juta  kawasan laut yang ada di Indonesia ini akan kita kembangkan untuk hiliriasi  budidaya  laut. Dan saya juga nanti Deputi saya  untuk membuat peta satelit dearah- daerah mana saja di Indonesia yang bisa kita kembangkan budidaya rumput laut ini ” terang Luhut.

Untuk itu Luhut memberikan tenggat waktu selama satu bulan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)  untuk menyampaikan hasil riset dan studi terhadap wilayah di Indonesia  yang memiliki potensi dan tepat  untuk dijadikan sebagai wilayah budidaya rumput laut seperti di Ekas.  Terutama juga mengupayakan  bagiaman produksi rumput laut ini tidak lagi membutuhkan waktu terlalu lama. Dari sebelumnya membutuhkan waktu selama 45 hari paling tidak produksinya bisa dipersingkat menjadi 30 hari bahkan bila perlu setiap hari.  ” Kalau setiap hari bisa di panen, maka potensi masalah akan   bisa diminimalisir,” ujranya.

Pengembangan kawasan hiliriasi rumput laut ini terang dia juga bertujuan untuk memingkatkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat terutama para petani rumput laut. Baginya rumput laut ini memiliki multiplayer efek. Per seratus  hektare kawasan budidya rumput laut ini terangnya akan mampu menciptakan peluang seratus lapangan kerja.  “Seperti yang kita lihat, meski alat yang digunakan perusahaan  untuk budidaya dan produksi rumput laut ini sederhana, namun sangat efesien.Makanya pemerintah juga harus menyiapkan itu. Dan kita juga akan dorong Kementerian Perindustrian dan Kementerian KPP untuk bisa mencipatakan banyak lagi alat seperti ini. Sebab alat budidaya rumput laut ini  bukan berasal dari teknologi roket. Terlebih lagi yang membuat alat itu juga adalah anak- anak kita dari ITS Surabaya ” beber Luhut

Dalam upaya mengembangkan hilirisasi  rumput laut ini terang Luhut tentunya dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Bukan hanya dari pihak perusahaan atau pun intansi tertentu, melainkan berbagai unsur harus ikut terlibat. Untuk mensuksekan program ini tentunya harus dibarengi dengan semangat untuk bekerja. Kalau hanya sekedar ngomong, tanpa ada tindakan itu sama artinya bohong.  “Kalau kita lihat spot untuk hilirisasi budidaya rumpt laut seperti di Ekas ini banyak juga di tempat lainnya di Indonesia. Dan ini pastinya akan membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia ” tangas Luhut.

Sementara  itu Pj. Bupati Lotim HM. Juaini Taofik mengatakan, rumput laut ini merupakan bagian dari kebutuhan hidup. Baik itu untuk pupuk maupun sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik. Tidak hanya sekedar  itu, budodayy rumput laut ini juga sebagai salah satu upaya untuk pengembangan biofuel atau bahan bakar  yang dihasilkan dari bahan organik.

“‘Melalui hilirisasi rumput laut ini maka akan ketemu apa yang menjadi program prioritas pusat dengan yang ada di  Ekas yang langsung hiliriasi dari pusat ke hilir ” terang Juaini.

Hulu yang dimaksud terang dia yaitu bagaimana proses pengolahan rumput laut hingga menjadi sebuah produk. Dimana  salah satu produk yang akan dibuat PT Sea Six dari rumput laut adalah pupuk , kosmetik dan berbagai produk lainnya. ” Hal itu juga dilakukan di Indonesia. Dan sampai sekarang ini baru sekitar 20 persen rumput laut ini yang telah diolah menjadi berbagai jenis produk. Selain pupuk, kosmetik yang paling bagus adalah biofuel ” beber Juaini.

Karenanya kehadiran Menko Marves ini diharapkan akan semakin memberikan dukungan penuh berkaitan dengan pengembangan hiliriasi budidaya rumput laut di Ekas ini. Terutama pengembangan berbagai fasilitas dan infrasy yang dibutuhkan ” Kehadiran pak menteri ini  tentunya akan memnwrikant dampak yang begitu besar ” tutupnya.

Terpisah Presiden Direktur PT Sea Six Energi’ Indonesia Agus Wiguna  menjelaskan, nilai investasi hilirisasi rumput laut di Ekas ini nilainya mencapai Rp 30 miliar. Pihak perusahaan pun telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk menjalankan usaha mereka itu. Bebagai fasilitas yang disiapkan diantaranya pabrik pengolahan yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.(lie/adv)

F1-KUNJUNGAN – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan  Kementerian  Kelautan  dan Menteri Perindustrian melalukan kunjungan kerja  ke lokasi budidaya rumput laut  yang berlokasi di Desa Ekas Kecamatan Jerowaru, Kamis (29/2)

Komentar Anda