Giliran Lobar Tuntut Emas Kota Mataram Dianulir

PROTES : Pengurus KONI Lombok Barat berama tim kontingen Lobar saat mendatangi kantor KONI NTB kemarin.(Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM — Pengurus KONI Lombok Barat bersama Satgas Porprov NTB untuk kontingen Lombok Barat kemarin mendatangi kantor KONI NTB. Lobar meminta medali emas untuk Kota Mataram dari cabor drum band dan triathlon dianulir karena bermasalah. Untuk drum band, juri sebelumnya memutuskan Lobar yang meraih emas.

Namun setelah diprotes oleh tim Kota Mataram, keputusan juri berubah dan memenangkan atlet Kota Mataram. Juri dianggap tidak menjalankan mekanisme protes dan keberatan sebagaimana yang ada dalam aturan. Sedangkan untuk triathlon, Lobar memprotes pemakaian atlet ber-KTP Jawa Timur. Pertemuan yang difasilitasi KONI NTB berlangsung kembali tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita. Perwakilan Lobar diterima oleh ketua KONI NTB Mori Hanafi bersama sejumlah pengurus KONI NTB.

Ketua kontingen Porprov NTB Lobar, Hj. Nurhidayah, memprotes panitia pelaksana yang menganulir emas Lobar di cabang drum band yang lalu diberikan ke Kota Mataram. Ia menilai keputusan juri sangat cepat mengubah hasil pertandingan setelah diprotes tim Kota Mataram. Padahal ada mekanisme yang harus ditempuh, di antaranya lewat mekanisme arbitrase yang prosesnya panjang.
“ Dianulir begitu saja. Ini apa-apaan,” ungkapnya.

Ia menyebut ada beberapa kejanggalan yang ditemukan dalam penilaian drum band ini. Pertama, tidak ada kesempatan antara CDF Lobar dengan panitia pelaksana terkait hasil sporing yang menurut juri ada kesalahan. “ Kita dari pihak CDF Lombok Barat belum melihat video itu seperti apa, intinya ada cacat hukum menganulir emas Lombok Barat. Kita juga tidak tau video yang dipakai juri untuk menganulir seperti apa,” tegasnya.

Kejanggalan yang kedua, dewan juri drum band tidak bisa mengambil keputusan karena juri ahli sudah pulang. Ketika proses menghubungi dewan juri, lagi- lagi Lombok Barat tidak dilibatkan. “ Jadi panitia pelaksana mengumumkan penganuliran tanpa memberitahukan hasilnya apa. Pengumuman menganulir emas itu sepihak,” tegasnya.

Selain drum band, Lombok Barat juga meminta emas yang didapat Mataram untuk Cabor triathlon dianulir. Menurutnya pelaksanaan triathlon juga tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Karena dalam Technical Hand Book ( THB) yang diberikan kepada semua kontingen, batas usia minimal peserta 15 tahun dan maksimal 35. Tetapi tanpa sepengetahuan kontingen THB diubah H-1 pertandingan.” Tanpa sepengetahuan kami, THB diubah H-1 dimana syarat umur peserta menjadi bebas, tanpa batasan-batasan umur,” paparnya.

Kalau kebijakan ini disampaikan secara terbuka dan jauh sebelumnya, Lombok Barat memiliki atlet memiliki potensi untuk mendapatkan emas, namun tidak didaftarkan oleh Lombok Barat karena mengacu hasil THB. “Ini yang terjadi, jadi seolah-olah panitia ada indikasi melakukan hal-hal yang bisa membuat daerah lain tidak mendapatkan emas,” ungkapnya.

Ketua KONI NTB Mori Hanafi mengatakan, KONI akan memanggil panitia pelaksana di dua cabor itu. KONI NTB, katanya, tidak ada kapasitas mengeluarkan kebijakan menganulir medali. “ Itu semua ada di panpel kebijakan itu, kami KONI hanya memfasilitasi.
Sesuai jadwal pertemuan dengan mengundang panitia pelaksana drum band, tim Lobar dan tim Kota Mataram akan digelar hari ini pukul 09.00 wita.

Mori mengatakan memang ada tahapan dan proses yang harus dilalui jika ada protes terhadap hasil pertandingan.” Jadi ada tahapannya, tidak asal-asalan,” ungkapnya.

Tadi malam kembali digelar pertemuan membahas masalah triathlon. Pertemuan ini tidak menghasilkan banyak hal. Di dalam pertemuan ini terungkap ada atlet triathlon yang dipakai Kota Mataram yang disinyalir ber-KTP Jawa Timur.(ami)

Komentar Anda