Dua Desa Wisata Tunggu Pengumuman ADWI 2022

Yusron Hadi (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Desa Buwun Sejati Lombok Barat dan Loang Baloq Kota Mataram yang berhasil lolos 50 besar pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 telah dinilai tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) belum lama ini.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi mengatakan, untuk pengumuman hasil dari penilaian terhadap dua desa tersebut pihaknya belum mendapatkan informasi. “Belum ada infomasi, biasanya nanti ada pemberitahuan,” katanya kepada Radar Lombok, Senin (27/6).

Terlebih saat ini, lanjut Yusron, dari 50 desa wisata yang masuk 50 besar pada ajang ADWI 2022 belum semua dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sehingga pengumuman akan dilakukan setelah semua desa wisata dikunjungi. “Bisa jadi dua bulan ke depan baru ada pengumumannya,” sambungnya.

Yang jelas, kata Yusron, kedua desa wisata yang menjadi perwakilan NTB pada ajang ADWI 2022 sudah tuntas dilakukan penilaian. Tinggal menunggu pengumuman saja. “Kita sudah selesai penilaiannya, sebelum pak menteri datang sudah terlebih dahulu tim penilai datang menilai langsung ke dua desa wisata tersebut,” ucapnya.

Baca Juga :  Rinjani Travel Mart II Bidik Pasar Asia

Untuk penilaian sendiri, kata Yusron masih tetap tujuh hal yang dinilai. Yakni cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) (CHSE), daya tarik wisata, content kreatif, homestay, digitalisasi, toilet, dan manajemen. “Dua desa wisata yang masuk 50 besar ini secara kualitas meningkat dan lebih siap dari tahun lalu. Artinya bahwa perhatian semua pihak terhadap upaya pengembangan desa wisata juga semakin meningkat dan itulah yang diharapkan sehingga desa-desa wisata kita bisa menuju kemandirian,” sebutnya.

Pada ajang ADWI 2022 sebanyak 153 desa wisata dari 10 kabupaten/kota di NTB yang ikut mendaftar. Namun setelah dilakukan kurasi oleh penitia hanya 21 wisata yang berhasil masuk 500 besar ADWI 2022 dari total jumlah peserta secara nasional sebanyak 3.419 desa wisata. Dari 21 desa wisata itu yang masuk ke 50 besar hanya dua desa wisata hingga proses penilaian. “Kita berharap yang belum berkesempatan untuk lebih melakukan perbaikan-perbaikan penataan kembali desa wisata. Dan ending dari ini semua tentu desa wisata menjadi destinasi yang ramai dikunjungi, UMKM-nya bergerak dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” harapnya

Baca Juga :  KEK Mandalika Diminati Banyak Investor

Untuk itu, lanjut Yusron, diperlukan satu pengaturan sebagai pendoman dan standarisasi dalam pengembangan pengelolaan desa wasita secara khusus dari aturan sebelumnya untuk dilakukan penyempurnaan. “Perlu segera kita memiliki satu pengaturan sebagai pedoman dan standarisasi pengembangan pengelolaan desa wisata secara khusus menyempurnakan aturan yang telah ada,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pada ajang ADWI 2021 lalu NTB mengirim  91 desa wisata dalam ajang tersebut. Namun hanya tiga desa wisata yang berhasil menerima penghargaan menjadi juara 4 yaitu desa wisata Bonjeruk Lombok Tengah untuk kategori toilet. Kemudian, Desa Wisata Sesaot Lombok Barat meraih penghargaan untuk kategori CHSE dan  Desa Wisata Senaru Lombok Utara meraih penghargaan kategori daya tarik objek wisata. Tapi parahnya ketiga desa peraih anungrah ADWI 2021 tidak masuk 50 besar pada ADWI 2022 meski ikut mendaftar. (sal)

Komentar Anda