Direktur Mahisa Bantah Menipu Calon Jamaah Umrah

Kantor Mahisa Travel milik Nanang Supriadi, yang diduga menipu calon jamaah umrah. (RATNA / RADAR LOMBOK )

MATARAM – Kasus dugaan penipuan jamaah umrah Mahisa mulai terungkap menyusul banyaknya calon jamaah yang tidak jadi diberangkatkan mengajukan laporan ke Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) NTB. Bahkan, Kanwil Kemenag NTB telah bersurat ke PT Mahisa, namun tidak pernah direspon. Alhasil, Kemenag NTB melimpahkan ke Kemenag Pusat untuk memproses pencabutan izin PT Mahisa Tour and Travel.

Terkait kasus tersebut, Direktur PT Mahisa Nanang Supriadi membantah laporan sejumlah calon jamaah yang melapor Kemenag NTB.

“Hoaks itu, tidak ada penipuan,” bantah Nanang Supriadi, Selasa (14/3).

Nanang meyakinkan PT Mahisa tetap akan memberangkatkan para jaamah mereka ke Tanah Suci Mekah. Hanya saja kapan waktu keberangkatan, pihaknya masih menunggu jadwal.

“Yang belum berangkat akan kita berangkatkan. Tunggu jadwal, kami tidak pernah berkeinginan menunda keberangkatan. Dan pasti kita berangkatkan sesuai dengan pengalaman sebelumnya yang sudah kita berangkatkan,” ungkapnya.

Sementara terkait adanya surat Kemenag NTB kepada pihak PT Mahisa Tour and Travel tidak memenuhi surat pemanggilan, Nanang menegaskan pihaknya sudah menanggapi surat panggilan Kemenag NTB pada 2 Februari 2023 lalu. Dalam surat itu pihaknya tidak berkesempatan hadir lantaran sedang di Jakarta dalam rangka mengatur kelengkapan fasilitas keberangkatan jamaah yang tertunda.

Baca Juga :  Hari Ini, Subsidi Upah Pekerja Mulai Cair

“Kami selalu merespon surat-surat dari Kanwil Kemenag NTB dan kami sudah datang ke sana menyampaikan kondisi kami yang harus melakukan perubahan bokingan kamar hotel, bus dan tiket pesawat. Seluruh jamaah yang sudah lunas pasti kami berangkatkan,” ucapnya.

Nanang  juga menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomunikasi dengan para jamaah. Kantor Pusat yang terletak di Pajang juga masih tetap buka dan tim operasional tetap lengkap.

Sebelumnya, salah satu jamaah yang menjadi korban penipuan PT. Mahisa Tour and Travel, yakni Prof H Zaenal Asikin mengaku sudah rugi materi sebesar Rp60 juta. Pihaknya dijanjikan akan diberangkatkan umrah pada Februari 2023 lalu. Namun hingga kini tidak kunjung berangkat.

Baca Juga :  Larangan Bukber ASN Bikin Hotel Merana

“Kalau saya sendiri rugi Rp60 juta. Februari saya dijanjikan tapi kantor tutup. Jamaah yang lain dijanjikan Oktober dan November,” ucapnya.

Dikatakan Prof Ikin korban penipuan PT Mahisa Tour and Travel tidak sedikit. Kemungkinan bisa mencapai lebih dari 50 orang jamaah. Selain dari Pulau Lombok, para korban juga berasal dari Pulau Jawa.

 “Kemungkinan korban lebih 50 orang. Ada yang berasal dari Provinsi Jawa Timur. Ternyata di Jatim juga kerugian masyarakat puluhan milyar,” terangnya.

Zaenal mengatakan sudah melaporkan terkait dugaan kasus penipuan ini ke Polda NTB. Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan karena alamat Direktur PT Mahisa Tour and Travel, Nanang Supriadi belum diketahui.

“Kita tidak tau siapa jamaah lain yang kena tipu. Mungkin malu lapor. Yang saya sesalkan Polisi lambat menanganinya. Karena belum ada info tindak lanjut dari polisi,” tutupnya. (cr-rat)

Komentar Anda