Dipicu Masalah Sepele, Warga Dua Dusun Bertikai

MANGKUNG
MEDIASI: Kedua belah pihak saat dilakukan mediasi di rumah Kades Mangkung, Rabu malam (10/4). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Konflik antardusun kembali terjadi di Lombok Tengah. Kali ini, terjadi di Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat. Warga Dusun Mangkung Lauk terlibat bentrok dengan Dusun Patre. Kejadian tersebut imbas dari adanya tontonan hiburan musik untuk memeriahkan acara pesta pernikahan adik Kades Mangkung, Lalu Samsul Rijal.

Kejadian tersebut terjadi pada Rabu  (10/4) sekitar pukul 19.00 Wita. Perkelahian dua dusun tersebut terjadi di pertigaan Dusun Mangkung Lauk Desa Mangkung. Atas perkelahian tersebut  menyebabkan salah seorang warga Dusun Mangkung Lauk, Fudin, 30 tahun mengalami luka sobek di bahu kiri akibat sabetan senjata tajam.

BACA JUGA: Polisi Amankan Upal dari Pemulung

Perkelahian tersebut berawal pada Selasa malam (9/4) sekitar 23.00 Wita, adanya tontonan berupa orgen tunggal di kediaman Kades Mangkung. Dalam tontonan tersebut terjadi salah paham. Dalam acara hiburan organ tunggal itu, kades menggunakan orgen tunggal milik Bahi,  warga Dusun Patre Desa Mangkung.

Dalam perjalananya, pemuda Dusun Mangkung Lauk meminta agar organ tunggal tetap jalan. Akan tetapi oleh kades diminta sampai pukul 00.00 Wita. Hal tersebut tidak diterima warga bernama Haris sehingga merusak alat organ tunggal. Ulah Haris memicu kemarahan Bahi yang merupakan pemilik orgen tunggal itu dan mendorong muka Haris dan sempat memukul dengan gagang mik. Setelah kejadian tersebut Haris dan teman-temannya meninggalkan lokasi acara.

Baca Juga :  Terlibat Bentrok, Dua Kampung Sepakat Berdamai

Akibat kejadian tersebut, pada Rabu malam (10/4) sekitar pukul 19.00 Wita, masyarakat dari Dusun Patre datang dengan massa satu mobil pikap. Warga Dusun Patre kemudian bertemu dengan korban Fudin dan terjadi keributan. Dalam keributan itulah, Fudin mengalami luka sobek di bahu kiri. Setelah berhasil melukai Fudin, warga Dusun Patre meninggalkan lokasi kejadian dan korban dibawa ke Puskesmas Mangkung untuk menjalani perawatan.

Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Rafles P Girsang ketika dikonfirmasi membenarkan keributan yang terjadi antara dua dusun di Desa Mangkung itu. Pihaknya juga sudah menerima pengaduan dari korban dan masih mendalami kejadian tersebut dengan turun ke lokasi untuk memeriksa saksi-saksi. “Kejadiannya tadi malam dan kami sudah menerima aduan dari korbannya dan kami sudah langsung menindaklanjutinya. Dari pemeriksaan kami sudah mengantongi identitas warga yang  melakukan itu dan pelakunya kita perkirakan lebih dari dua orang,” ungkap Rafles, Kamis (11/4).

Rafles menyampaikan, untuk menemukan pelaku pemukulan tersebut. Pihaknya juga sudah memeriksa beberapa saksi. Hasilnya pihaknya sudah mengantongi beberapa warga yang menjadi pelakunnya. “Saya harapkan warga untuk tetap tenang dan jangan sampai terpancing emosi dan tetap menjaga kamtibmas,” imbuhnya.

Baca Juga :  Monjok-Taliwang Kembali Panas, Warga Terkena Anak Panah

BACA JUGA: Bongkar Dalang Hilangnya Dokter Mawardi

Akibat kejadian tersebut, jelas Rafles, korban mengalami luka sobek dengan panjang 15 cm  dan kedalaman 3 cm. Sementara petugas juga sudah melakukan mediasi dengan melakukan pertemuan. Dari hasil pertemuan dengan tokoh dan masyarakat memang mereka diminta untuk sama-sama menahan diri dan tidak membuat gerakan yang dapat memperkeruh situasi. “Di Desa Mangkung sempat terjadi konsentrasi massa karena ada isu yang beredar bahwa masyarakat Patre akan datang menyerang, tapi berhasil diredam,” tegasnya.

Rafles menjelaskan, keluarga korban meminta untuk diselesaikan secara hukum. Keributan yang terjadi antara kedua dusun dan hal itu terjadi karena lambatnya penyelesaian permasalahan antara kedua belah pihak. Sehingga memicu masyarakat Dusun Patre untuk datang dan seolah-olah kejadian tersebut menjadi tindakan balasan dari kejadian yang terjadi pada saat hiburan di pesta pernikahan adik Kades Mangkung itu. “Kalau sekarang kondisinya sudah stabil dan masyarakat sudah bisa saling menjaga diri,” tegasnya.

Kades Mangkung, Lalu Samsul Rijal ketika dikonfirmasi mengaku, kejadian tersebut hanya salah paham. Pihak desa mengupayakan untuk dilakukan mediasi agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan. “Kita sedang mediasi dan ini hanya kesalahpahaman saja,” singkatnya. (met)

Komentar Anda