Terlibat Bentrok, Dua Kampung Sepakat Berdamai

Terlibat Bentrok, Dua Kampung Sepakat Berdamai
Berdamai : Perwakilan dua lingkungan sepakat berdamai ditandai dengan acara salam-salaman dan foto bersama. (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM- Dua kampung di Kelurahan Pagutan yang terlibat bentrokan warga belum lama ini yakni Lingkungan Presak  Timur dan Asak sepakat berdamai. Kesepakatan damai dilakukan oleh perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat masing-masing yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Mataram dan disaksikan oleh aparat kepolisian dan TNI.

Selasa (4/7) kemarin, mediasi dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana, Kapolres Mataram AKBP Muhammad, Dandim Kolonel Inf. Ardiansyah dan perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat kedua lingkungan tersebut.

Sebelum menyatakan kesepakatan berdamai, Wakil Wali Kota menyampaikan keinginannya agar warga dari kedua pihak bersama-sama menghadirkan rasa aman dengan penuh kekeluargaan.” Pertemuan hari ini saya harapkan produktif dan menghilangkan semua perselisihan yang terjadi,” kata Mohan.

Baca Juga :  Perpanjang SIM Bisa dari HP

Diakui Mohan, memang ada oknum-oknum yang punyai itikad tidak baik dan terus memprovokasi masyarakat. Untuk itu pihakya meminta kepada masyarakat untuk menjaga diri dan tidak mudah terprovokasi. Mohan mengajak masyarakat merawat kerukunan yang selama ini ada dan diwariskan oleh para pendahulu.

Perwakilan Lingkungan Asak I Gede Mandra mengatakan pihaknya sangat menyesali terjadinya pertikaian ini.”Kami menyesali insiden ini dan berjanji tidak akan terjadi lagi pada masa akan datang,” ungkapnya.

Ia pun menyampaikan keinginannya untuk segera mengakhiri masalah ini agar lingkungan mereka kembali  normal.” Kita berharap kepada kedua lingkungan untuk menahan diri dan berharap kepada pemerintah  agar segera memulihkan kembali situasi dan kedua lingkungan,”  harapnya.

Baca Juga :  50 Rumah di Sekarbela Siap Jadi Tambahan Penginapan MotoGP

Perwakilan Lingkungan Presak Timur Habibul Badawi juga menyampaikan hal yang sama. Sebenarnya masyarakat menganggap tidak ada masalah. Kalaupun  ada perbedaan diantaranya mereka itu  dihargai sebagai sebuah persamaan.”Kami setuju kita niatkan sama-sama kita hentikan masalah ini dan sepakat untuk berdamai,” imbuhnya.

Mediasi juga dihadiri oleh perwakilan Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Bakesbangpoldagri Kota Mataram.(ami)

Komentar Anda