Di Penghujung Kepemimpinan, Zul-Rohmi Makin Kompak

KOMPAK: Gubernur dan Wagub NTB, Dr H. Zulkieflimansyah – Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, terlihat satu perahu ketika kegiatan penebaran ratusan ribu benih ikan di Bendungan Gunung Jae, Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Masa Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Dr H. Zulkieflimansyah – Dr Hj Siti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi), akan segera berakhir pada pertengahan September 2023 mendatang. Namun di penghujung masa jabatan, pasangan Zul-Rohmi terlihat kian kompak saja.

Kekompakan itu terpantau ketika Zul-Rohmi sama-sama menghadiri kegiatan sosial Forum Wartawan Ekonomi (FWE) NTB, yakni penebaran ratusan ribu benih ikan di Bendungan Gunung Jae, Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (12/8).

”Karena tahun ini kita rayakan HUT Proklamasi yang ke 78, jadi kita juga hitung mundur dari angka 78 ya (akhir kepemimpinan, red),” ungkap Gubernur NTB, yang akrab disapa Bang Zul ini, diselingi canda yang kemudian direspon tawa oleh Umi Rohmi, sapaan akrab Wakil Gubernur NTB.

Pada momen ini, tampak Zul-Rohmi berbicara santai, sambil sesekali keluar gelak tawa. Tidak hanya pada kegiatan itu saja keduanya terlihat begitu kompak. Dalam beberapa kesempatan acara seremonial resmi, Zul-Rohmi juga menunjukkan kekompakan yang kuat. Salah satunya pada momen menyambut kedatangan Menteri Energi dan Lingkungan Inggris, Graham Stuart di Lombok beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Kunker ke Dubai dan Australia, PKS Belum Bersikap

Lantas, apakah ini bisa dikatakan sinyal kuat bahwa pasangan Zul-Rohmi Jilid II akan tetap lanjut di Pilgub NTB 2024 ?

Menurut pakar komunikasi politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Dr Kadri, bahwa kekompakan Zul-Rohmi sudah diakui semua pihak sejak awal pelantikan, hingga menjelang pengabdiannya sebagai kepala daerah. Selama ini nyaris tidak ada konflik yang terlihat oleh publik, baik itu dari gestur maupun dari statement-statement Zul-Rohmi.

Disampaikan Prof Kadri, pasangan Zul-Rohmi memiliki pola kerjasama yang baik dan saling mengerti. Bang Zul sangat menghormati Umi Rohmi, begitu sebaliknya Wagub juga mampu mengimbangi pola kerja Gunernur.

”Kita punya penilaian dan pandangan yang sama tentang pandangan ini. Semua orang tahu. Belum pernah ada statement baik secara langsung maupun melalui media massa yang mencerminkan mereka tidak kompak,” ujar Prof Kadri.

Baca Juga :  PKB Lirik Sumiatun di Pilkada Lobar 2024

Pihaknya juga menilai kekompakan yang ditampilkan pasangan ini juga tidak terlepas dari proporsi kebijakan program yang dilaksanakan selama 5 tahun menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur. Dimana masing-masing memiliki tugas yang jelas, sesuai dengan profesionalismenya. ”Kuncinya ya saling menghargai ya. Pembagian tugasnya juga saya lihat cukup distributif. Ibu Wagub fokus ke (program) zero waste misalnya, sementara Pak Gubernur ke industrialisasi misalnya,” jelas Prof Kadri.

Namun apakah kekompakan ini dapat menjadi kesimpulan pasangan Zul-Rohmi akan lanjut ke periode kedua? Prof Kadri menegaskan, hal tersebut masih harus dikaji dari hasil Pemilu 2024. Bisa saja pasangan Zul-Rohmi jilid II berlanjut, ada juga kemungkinan tidak. Sebab, masyarakat juga ada yang menginginkan lanjut. Meski tidak sedikit juga yang menginginkan keduanya pisah. (rat)

Komentar Anda