MATARAM — Deklarasi pasangan calon (Paslon) petahana, Dr Zulkieflimnasyah dan Dr Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) jilid II, yang direncanakan setelah lebaran, masih tergantung partai politik (Parpol) yang menjadi mitra koalisi pengusung di kontestasi Pilkada NTB 2024.
Ketua DPW PKS Provinsi NTB, Yek Agil mengakui kalau pihaknya akan mendeklarasikan duet Zul-Rohmi jilid II, setelah PKS memastikan jumlah Parpol pengusung terlebih dahulu. Pasalnya, dengan raihan kursi PKS sebanyak 8 di DPRD NTB hasil Pileg 2024, pihaknya masih membutuhkan tambahan lima kursi lagi untuk memenuhi persyaratan sebagai pengusung, 13 kursi di kontestasi Pilkada NTB 2024.
Karena itu, pihaknya harus bisa memastikan dulu keterpenuhan persyaratan usungan kursi tersebut. “PKS mau memastikan dulu jumlah Parpol pengusung, baru kemudian kita bicara deklarasi dan lainnya,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Kamis kemarin (4/4).
Diungkapkan Yek Agil, PKS sebagai motor utama pengusung Dr Zul sebagai calon Gubernur NTB di Pilgub 2024, pihaknya masih terus menjalin komunikasi politik dan pendekatan kepada semua Parpol terkait kemungkinan koalisi di Pilgub NTB 2024.
“Kita bukan komunikasi politik dengan semua Parpol, namun yang potensi memiliki kesepahaman dan sudut pandang yang sama dengan PKS dalam menatap pembangunan NTB kedepan,” ucap pria asal Batukliang, Lombok Tengah tersebut.
Diakui, ada tiga Parpol yang pihaknya intens menjalin komunikasi politik terkait kemungkinan arah koalisi di Pilkada NTB 2024, meski Yek Agil enggan membeberkan Parpol yang dimaksud tersebut. “Ada sekitar tiga Parpol yang kita intens jalin komunikasi politik,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia memastikan PKS telah mantap akan mengusung kembali Dr Zulkieflimansyah sebagai calon Gubernur NTB di Pilgub NTB 2024. Pasalnya, berdasarkan hasil Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PKS NTB tahun 2022 lalu, telah diputuskan untuk kembali mengusung Dr Zul dalam kontestasi Pilgub NTB 2024.
Sebab itu, DPW PKS NTB tidak akan membuka pendaftaran calon Gubernur NTB. Karena sudah ada hasil Muswil yang menetapkan kembali mengusung Doktor Zul di Pilgub NTB. “Itu membuat kita tidak membuka pendaftaran calon gubernur secara terbuka kepada masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Mataram, Dr Saipul Hamdi menilai tidak akan terlalu sulit bagi duet Zul-Rohmi jilid II untuk memenuhi Parpol mitra koalisi. Apalagi dengan elektabilitas dan popularitas yang relatif baik dimiliki duet Zul-Rohmi jilid II, akan menjadi magnet tersendiri dalam menggaet dukungan Parpol mitra koalisi.
Menurutnya, sudah lumrah Parpol lebih berkeinginan mendukung dan mengusung pasangan calon (Paslon) yang punya potensi menang cukup besar di Pilkada.
Dengan PKS sudah memiliki 8 kursi, dan Partai Perindo meraih 3 kursi, maka tinggal mencari tambahan tiga kursi lagi, untuk memenuhi persyaratan usungan 13 kursi. “Nah, potensi ini dimiliki duet Zul-Rohmi jilid II,” singkatnya. (yan)
