Damkar Alami Kendala Teknis Atasi Kebakaran di Gili

Suhardi (DERY HARIAN/RADAR LOMBOK )

TANJUNG – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) KLU Suhardi mengaku mengatensi betul penanganan kebakaran di kawasan Gili Trawangan, Meno dan Air. Hanya saja pihaknya kerap kali mengalami kesulitan saat menangani kebakaran di kawasan tersebut. Yang terakhir kebakaran rumah di Gili Trawangan, Jumat pekan lalu.
“Pertama kita belum mempunyai posko di sana. Sementara ini kita masih menumpang. Kemudian jumlah tenaga kita sangat minim. Peralatan kita juga masih minim,” ungkap Suhardi.

Selain itu yang menjadi kendala pihaknya saat ini adalah akses kendaraan roda empat di Gili tidak ada. Sempit-sempit. “Yang bisa kita pakai hanya kendaraan roda tiga. Untuk itu tahun ini kita akan beli kendaraan roda tiga satu unit. Ini untuk di Gili Trawangan saja dulu,” ungkapnya.
Pengadaan kendaraan tersebut kata Suhardi saat ini sudah mulai diproses. “Anggaran minim sehingga kita hanya bisa beli satu. Insyaallah tahun depan kita upayakan lagi sehingga paling tidak masing-masing Gili punya minimal satu kendaraan,” bebernya.

Selain pengadaan kendaraan pihaknya sedang memproses pengadaan hidran. Rencananya akan dipasang di enam titik di Gili Trawangan. “Untuk pemasangan hidran di Gili Meno dan Air insyaallah nanti kita upayakan di APBD perubahan,” ucapnya.

Terkait dengan penambahan personel di Gili, Suhardi belum bisa memastikan kapan bisa terealisasi. Namun pihaknya akan segera mengusulkan tahun ini. “Minimal masing-masing Gili ada 1 regu terdiri dari 7 orang. Saat ini baru hanya 1 orang saja sehingga kita agak kesulitan kalau terjadi bencana kebakaran,” pungkasnya.
Diketahui di tiga gili kerap terjadi kebakaran. Minimnya petugas dan peralatan, kerap menjadi penyebab api sulit dipadamkan. Sehingga kerugian setiap kali kebakaran tidak main-main, karena nyaris hangus seluruhnya.

Kebakaran terakhir terjadi di Gili Trawangan, Jumat (10/3) lalu. Yang terbakar adalah rumah bertingkat milik salah satu warga bernama Muktamad. Di sana ada enam kamar kos-kosan yang semuanya berpenghuni. Hanya saja saat kejadian semuanya tidak berada di lokasi karena pergi bekerja. (der)

Komentar Anda