Cuci Tangan Pakai Sabun Harus Jadi Kebiasaan

DEKLARASI: TP PKK Lobar bersama TP PKK NTB, pejabat Lingkup Pemkab Lobar dan Pemprov NTB serta guru dan siswa SDN 1 Beleke mendeklarasikan gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Sabtu (15/10).

GIRI MENANG – Lombok Barat jadi tuan rumah peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sedunia tingkat provinsi NTB Sabtu, 15/10) yang dipusatkan di SDN 1 Beleka Kecamatan Gerung. Hadir dalam kegiatan ini Ketua TP PKK Lombok Barat Hj. Khaeratun Fauzan Khalid, Wakil Ketua I TP PKK NTB Syamsiah Amin, Kepala BP3AKB NTB Baiq Eva Nurcahya Ningsih, Asisten II Setda Lombok Barat H. Poniman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat HM. Ilham, Kabag Humas dan Protokoler Setda Lombok Barat H. Syaiful Ahkam serta tamu undangan lainnya. “ Cuci tangan pakai sabun diharapkan menjadi kebiasaan masyarakat, terutama anak-anak,” ungkap Ketua TP PKK Lombok Barat Hj. Khaeratun Fauzan Khalid yang juga ketua panitia kegiatan.

Baca Juga :  Wabup Perintah DPMD Turun Tangan

CTPS katanya, harus di mulai sejak dini dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Para guru dan orang tua diminta selalu mengingatkan siswa tentang pentingnya CTPS.

Sementara itu Wakil Ketua I TP PKK NTB Syamsiah Amin berharap gerakan CTPS tidak hanya di sekolah, melainkan juga di rumah. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) USAID 2017, kematian anak Indonesia terbesar disebabkan oleh diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Oleh karenanya, CTPS sangat penting dilakukan untuk menghindari kedua penyakit tersebut. “Gerakan CTPS ini memang sederhana tapi sangat penting. Setiap keluarga harus menerapkan agar terhindar dari penyakit seperti diare maupun ISPA. Kemudian lakukan di air yang mengalir, sehingga kotoran bisa langsung terbawa,” terangnya.

Baca Juga :  Jaksa Kembali Periksa Plt Kepala Disbudpar

Sementara itu Bupati Lombok Barat yang diwakili oleh Asisten II H. Poniman mengatakan, CTPS memang gerakan sederhana namun memiliki manfaat yang besar. Perilaku CTPS mampu menyelamatkan anak-anak dari ancaman diare. “Diare merupakan penyakit mematikan setelah pneumonia,” ujar Poniman.(zul)

Komentar Anda