Capaian Sukiman-Rumaksi 5 Tahun Memimpin Lotim, Kerek IPM Dua Digit di Tengah Bencana Gempa dan Covid 19

HM. Sukiman Azmy-H. Rumaksi SJ.

SELONG – Tanggal 26 September 2023 Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy dan H. Rumaksi akan mengakhiri masa jabatannya. Selama lima tahun mengabdi berbagai prestasi ditorehkan oleh pasangan Sukma (Sukiman-Rumaksi) dalam upaya mewujudkan visi-misi yaitu menjadikan Lombok Timur Adil Sejahtera dan Aman (ASA).

Sukma mampu memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah ini. Di awal Sukiman- Rumaksi menjabat tahun 2018 lalu, IPM Lombok Timur berada di urutan ke-9 dari 10 kabupaten/kota di NTB. Kurang dari 1,5 tahun, Sukma mengerek IPM Lombok Timur ke posisi 8. Setahun kemudian IPM Lombok Timur kembali naik ke posisi 7. Perbaikan IPM ini adalah pencapaian luar biasa di tengah dua bencana besar yaitu gempa dan pandemi Covid-19.” Apa yang telah dicapai lima tahun Pak Bupati dan Wabup memimpin mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Ukuran berhasil atau tidaknya itu sebenarnya dilihat dari capaian RPJMD itu sendiri,” kata Sekda Lombok Timur HM. Juaini Taofik.

Dalam mengukur keberhasilan seorang pejabat daerah lanjutnya, tidak bisa dinilai hanya dari berbagai program prioritas yang dilaksanakan di setiap tahun anggaran. Tapi semuanya harus mengacu dan berpatokan pada RPJMD. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan Sukiman- Rumaksi selama 5 tahun memimpin Lombok Timur tentunya perlu diurai satu- persatu dari 6 poin visi dan misi yang merupakan bagian dari janji politik keduanya yang harus dipenuhi. “ Dari enam visi dan misi tersebut diantaranya terkait pemerataan infrastruktur, pembangunan SDM di dalamnya mencakup kesehatan dan pendidikan. Misi ketiga menumbuhkembangkan perkonomian masyarakat yang bertumpu pada perkembangan potensi lokal melalui sinergi potensi pertanian, peternakan dan perikanan, perdagangan maupun sumber daya lainnya,” beber Juaini.

Pada misi yang ketiga ini hal yang paling menonjol adalah peningkatan IPM Lombok Timur. Meski di Lombok Timur tidak terdapat program strategis nasional namun IPM daerah ini mampu menyalip IPM Lombok Tengah. Keberhasilan pemerintahan Sukiman- Azmy dalam menaikkan IPM dua digit tentunya dilihat dari tiga indikator utama. Pertama indikator usia harapan hidup yang di dalamnya mencakup kualitas pelayanan di bidang kesehatan. Berikutnya dilihat dari lama harapan sekolah dalam hal ini berkaitan dengan pembenahan pendidikan. Ketiga adalah income atau penghasilan per kapita.” Kalau melihat dari tiga indikator capaian IPM itu, bidang kesehatan dan pendidikan di Lombok Timur terus melompat selama kepemimpinan Sukiman- Rumaksi. Yang masih stagnan itu indikator income perkapita. Tapi kenapa Lombok Tengah masih hebat di tiga indikator tersebut karena ada KEK Mandalika. Tapi hal yang menarik di Lombok Timur ini adalah indeks gini rasio atau tingkat pemerataan dan ketimpangannya paling kecil dibandingkan dengan daerah lain di NTB,” jelasnya.

Baca Juga :  Mantan Kadis PUPR Lotim Divonis Bebas pada Kasus Proyek Pasar Sambelia

Rendahnya gini rasio menunjukkan bahwa angka kemiskinan di Lombok Timur berjalan landai dan juga sulit berkurang. Dalam arti antara yang kaya dan miskin di Lombok Timur tidak terjadi ketimpangan yang begitu jauh. Itu menunjukkan bahwa tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Lombok Timur terbilang cukup bagus. Baik yang mengandalkan hidup dari sektor pertanian, tambang dan lainnya.”Walau laju perekonomian kita di Lombok Timur lamban dan kecil tapi persyaratannya cukup bagus,” ungkapnya.

Lanjut, keempat yaitu menekankan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan sosial dan politik, melalui berbagai regulasi dan pembangunan kepemudaan. Misi kelima mempromosikan kehidupan keagamaan yang harmonis, dengan fokus pada peran pondok pesantren (ponpes) dan tokoh agama dalam mewujudkannya. Dan misi keenam

yaitu reformasi birokrasi yang berorientasi pada perluasan kecamatan, pembentukan Kabupaten Lombok Selatan dan pemekaran desa. Hal ini terkendala oleh moratorium serta masalah kewenangan daerah yang membuatnya tidak dapat direalisasikan sejak periode sebelumnya pada tahun 2013-2018 hingga saat ini. “ Dari enam misi tersebut hanya misi keenam yang belum bisa sepenuhnya  tercapai,” singkatnya.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Timur M. Zaidar Rohman menjelaskan, pencapaian terbesar Sukma adalah peningkatan IPM. Di tahun pertama Sukiman- Rumaksi menjabat IPM Lombok Timur berada di angka 65, 35. Sukiman- Rumaksi memiliki komitmen untuk membenahi IPM Lombok Timur. Setahun kemdudian IPM Lombok Timur naik ke angka 66,36 dan sampai tahun 2023 ini IPM Lombok melejit ke angka 69,26.” Progres IPM kita selama lima tahun mengalami peningkatan. Secara perankingan sekarang IPM kita berada di urutan ketujuh. Perbaikan IPM ini tentunya dilakukan secara bertahap. Dan kita terus berupaya membenahi IPM Lombok Timur ini,” tutup Zaidar.

Baca Juga :  Siswa Positif Covid-19, Dua Sekolah di Lotim Ditutup

Wakil Ketua DPRD Lombok Timur H. Daeng Paelori memiliki pandangan tersendiri terkait kepemimpinan Sukiman- Rumaksi. Ia mengatakan sebagian besar program yang telah dilakukan Sukiman- Rumaksi telah sesuai dengan visi dan misi. Namun kalau berbicara progres tentunya apa yang menjadi janji politiknya itu tidak mungkin bisa terlaksana 100 persen.” Jabatan Pak Bupati dan Wabup sekarang hanya lima tahun. Beda halnya kalau mereka berturut-turut dua periode memimpin Lombok Timur saya kira apa yang menjadi visi dan misinya akan bisa tuntas dilaksanakan,” ujar Daeng.

Dari berbagai capaian yang ditoreh Sukiman- Rumaksi adalah keberhasilannya memperbaiki IPM dari sebelumnya di peringkat sembilan naik menjadi peringkat tujuh. Naiknya IPM ini tentunya tak lepas dari berbagai pembenahan telah dilakukan yang menjadi bagian dari indikator perbaikan IPM tersebut. Baik itu berkaitan dengan pembenahan di bidang kesehatan, pendidikan dan indikator lainnya. Dan itu tentunya tidak mudah bisa capai ditengah kondisi Lombok Timur dihadapkan dengan bencana gempa dan Covid-19. “ Saya kira progres kepemimpinan beliau itu sudah struktur. Yang paling jelas adalah di bidang kesehatan infrastruktur. Fasilitas dan layanan kesehatan kita semakin bagus. Begitu pun dengan ruas jalan juga tingkat kemantapan juga semakin meningkat,” ungkapnya.

Untuk itu di sisa akhir masa jabatan yang tinggal menghitung hari, dan juga bertepatan dengan pembahasan KUA-PPAS APBD Perubahan 2023, Daeng menyarankan bupati menginventarisir  program prioritas yang belum sepenuhnya terlaksana. Nantinya program tersebut bisa dilanjutkan oleh Penjabat Bupati mendatang.(lie)

Komentar Anda