Bumdesma Tanjung Raup Untung Miliaran Rupiah

BUMDESMA: Ketua Bumdesma Tanjung Raden Sucipto saat menunjukkan salah satu usaha yang dikembangkan Bumdesma Tanjung di dekat Kantor PLN Cabang Tanjung, Senin (17/7).(DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Tanjung merupakan salah satu Bumdesma di Lombok Utara yang memiliki prospek bagus saat ini.

Sekretaris Bumdesma Tanjung, Syamsu Rizal mengatakan bahwa Bumdesma Tanjung merupakan eks program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM-MP) yang telah dibubarkan. Kemudian bertransformasi menjadi Bumdesma sejak September 2022.

Saat itu, dimulai dengan modal Rp 860 juta. Modal tersebut merupakan penyertaan modal dari semua desa se-Kecamatan Tanjung. Di antaranya Desa Teniga, Tegal Maja, Tanjung, Sokong, Sigar Penjalin, Jenggala, Sama Guna dan Medana. “Itu penyertaan dari Desa Sigar Penjalin Rp 700 juta dan Rp 160 juta dari semua desa se-Kecamatan Tanjung,” bebernya.

Dana tersebut jelasnya untuk mengelola berbagai usaha yang ada. Pertama usaha sarana produksi. Pihaknya membidik sektor pertanian dan perkebunan. “Kami menjual pupuk, benih, obat tanaman dan sebagainya, ” ujarnya.

Kemudian membuka klinik tani. Klinik ini ditujukan bagi petani yang mengalami kesulitan dalam memahami obat-obatan. Pihaknya sudah menyediakan petugas khusus yang bisa menjelaskan kepada para petani.
Selanjutnya usaha air minum dalam kemasan. Usaha ini bekerja sama dengan pihak ketiga. Beberapa produk yang dihasilkan di antaranya air minum gelasan dan air minum botolan. “Pemasaran kami baru mulai.

Baca Juga :  Bupati KLU Batalkan Perdes Ketertiban Umum Gili Indah

Sasarannya baru swasta dan insyaallah nanti juga akan menyasar instansi pemerintah,” bebernya.
Selanjutnya ada usaha distribusi beras. Sasarannya instansi pemerintah. Terutama pemerintah kecamatan hingga pemerintah desa. “Kami menjual ini dengan cash tempo. Kami tidak jual cash karena kami melihat potensi pasarnya justru di kantor pemerintah ini. Kami berikan sebulan sebelum penerimaan gaji. Begitu gaji diterima baru kami dibayar, ” ujarnya.

Selain itu Bumdesma Tanjung juga mengelola depo sayur-mayur. Ini dipusatkan di Pasar Tanjung. Usaha terakhir dan menjadi yang paling bagus progresnya yaitu pinjaman dana bergulir mandiri (PDBM). Sasarannya adalah kelompok masyarakat dan juga perorangan. Ada puluhan kelompok. Sedangkan yang perorangan sekitar 200 orang. Bagi masyarakat yang meminjam jelasnya dikenakan bunga sekitar 1,5 persen dengan jumlah maksimal pinjaman untuk pemula Rp 25 juta.
Terkait progres dari beberapa usaha tersebut, Rizal memastikan semuanya berjalan dan sudah meraup keuntungan. “Dari satu unit usaha yaitu PDBM kami mendapatkan keuntungan sekitar Rp 1 miliar per tahun karena pengelolaannya sudah profesional. Persentase pengembalian PDBM ini di atas 95 persen per bulan,” bebernya.

Baca Juga :  Tolak Pemeriksaan di Bangsal, Bupati : Wisatawan dari Bali Langsung ke Gili

Adapun untuk usaha belum bisa dikalkulasikan. Hasilnya akan jelas begitu sudah satu tahun berjalan.
Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKAD) KLU Budiawan mengatakan bahwa Bumdesma Tanjung merupakan salah satu Bumdesma yang masih sehat di KLU selain Bumdesma Gangga. “Yang lainnya masih dalam proses berbenah,” ucapnya.

Di Bumdesma Tanjung, Budiawan menjadi dewan penasihat, membantu mengatur ritme ke jajaran direksi. Awalnya masing-masing desa penyertaan modalnya di angka Rp 100 juta tetapi karena ada penurunan dana desa dan alokasi dana desa, maka pihaknya kini hanya mampu memberikan penyertaan modal sebesar Rp 20 juta. “Melihat situasi terkait PDBM ini yang luar biasa. Ini yang menopang perjalanan Bumdesma. Asetnya pun mencapai Rp 7 miliar,” ujarnya.

“Kami pun tidak ragu-ragu memberikan penyertaan modal kepada Bumdesma ini. Terlebih Bumdesma sudah mempunyai kepercayaan dari masyarakat,” tutupnya. (der)

Komentar Anda