Biaya Produksi Mahal Bikin Harga Beras Naik

STOK BERAS : Stok beras di NTB diklaim melimpah, namun harga tidak kunjung normal. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Ketersediaan stok beras di NTB diklaim aman. Namun hal ini, belum bisa mengembalikan harga beras kembali normal seperti biasanya. Tingginya harga beras di tengah surplus yang aman ini diidentifikasi dengan berbagai faktor. Salah satunya biaya produksi panen yang juga meningkat.

”Ini bukan hanya terkait ketersediaan, tapi biaya produksi yang juga meningkat,” kata Asisten II Setda NTB Fathul Gani.

Di tengah musim kemarau, beberapa kawasan pertanian masih aktif berproduksi. Seperti di Lombok Barat, Lombok Timur, juga Sumbawa dan Sumbawa Barat pada pekan depan. Hanya saja, ini belum bisa menurunkan harga beras di pasaran.

Baca Juga :  Marak Cukai Ilegal, DBHCHT NTB 2024 Turun Jadi Rp 420 Miliar

Hasil koordinasi dengan BPS dan beberapa kelompok tani, harga yang masih tinggi diakibatkan biaya produksi, yang ternyata mengalami kenaikan 10 persen sampai 15 persen, sehingga berdampak pada harga beras. Ditambah lagi peningkatan biaya pengolahan pascapanen, pengangkutan, hingga buruh tani.

Komponen-kompenen inilah yang juga menjadi faktor masih tingginya harga beras. Meski, surplus gabah NTB saat ini ada 1,38 juta ton pada Oktober ini.

”Prediksi kita sampai pada tutup tahun ini bisa menyentuh angka 1,4 juta ton atau lebih,” terangnya.

Baca Juga :  NTB Desak KKP Perjelas Rencana Aksi Kampung Lobster

Dalam kesempatan ini, Fathul Gani juga menyampaikan harapannya kepada Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman untuk memenuhi kebutuhan subsidi pupuk daerah. Pada tahun 2023 NTB meminta sekitar 320 hektare, tetapi yang dipenuhi hanya 42,98 persen dari permintaan.

”Itu yang menyebabkan petani berspekulasi menggunakan pupuk campuran,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB Nelly Yuniarti mengatakan dengan ketersedian surplus beras, NTB menjadi satu-satunya provinsi yang tidak menerima impor beras. ”Karena ini untuk menjaga dan melindungi petani kita,” kata Nelly. (rie)

Komentar Anda