Bayi Satu Tahun PDP Covid 19

RSUD MATARAM: Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah dua orang yang kini dirawat di RSUD Kota Mataram. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid 19 yang dirawat di RSUD Kota Mataram terus bertambah. Terbaru, ada penambahan 2 PDP yang dirawat di rumah sakit plat merah tersebut. Salah satunya adalah adalah bayi berusia 1 tahun 6 bulan. Bayi ini dinyatakan PDP setelah orang tuanya pernah kontak langsung dengan pasien positif corona asal Lombok Timur.

“Dia dirawat kemarin di salah satu rumah sakit swasta di Mataram. Dia PDP, sedang kita persiapkan kamarnya,” ujar Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra di Mataram, kemarin (30/3).

Sedangkan satu orang lainnya adalah pasien rujukan dari Puskesmas Cakranegara. Kondisinya disebut dengan gejala. Sehingga dirujuk untuk dirawat di RSUD Kota Mataram. “Iya ada satu orang rujukan Puskesmas Cakranegara. Itu ODP,” katanya.

Sementara 11 orang PDP yang dirawat di RSUD sudah diizinkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Karena berdasarkan dua kali Swab, hasilnya tetap negatif. Sehingga diizinkan pulang untuk di karantina mandiri. “Sudah ada 11 orang yang negatif. Termasuk yang tadi pagi,” ungkapnya.

Pada hari Senin ini (30/3), pihak RSUD Mataram telah memulangkan 5 orang PDP. Keluarga masing-masing dihubungi oleh pihak rumah sakit, dan kemudian diberikan pemahaman supaya pasien diisolasi secara ketat. Pertimbangannya, kondisi pasien sudah stabil. Kemudian dengan berkumpul di rumah, pasien menjadi tenang dan bisa beribadah dengan khusuk.

“Psikisnya juga bisa menjadi baik. Tapi tetap sosial distancing dan physical distancing dijaga. Perlu membangun optimisme agar dia cepat sembuh. Karena prinsipnya pasien PDP dengan tanpa gejala lebih baik diisolasi di rumah, dan tidak perlu dirumah sakit. Kalau dengan gejala baru dirawat di rumah sakit,’’ terangnya.

Karena itu, mereka yang sudah dipulangkan ke rumah. Akan dikarantina mandiri selama 14 hari. “Nanti Dikes juga yang akan mengawasi,’’ terangnya.

Dengan cukup banyaknya PDP dan ODP di Kota Mataram saat ini. Herman kembali meminta warga untuk melaksanakan social distancing dan physical distancing. Masyarakat diharuskan melaksanakan skema tersebut untuk mencegah penyebaran corona. “Hidup bersih dan jaga kondisi tubuh. Tidak ada lain, itu saja,” katanya.

Sementara untuk satu orang PDP asal Dasan Agung yang meninggal dunia. Walaupun sudah memasuki tanggal 30 Maret. Hasilnya tes Swab almarhum tak kunjung keluar. Seperti diketahui, sampel dahak almarhum diambil tanggal 26 Maret untuk dibawa dan diperiksa di Surabaya. Hasilnya menunggu 4 hari untuk diumumkan. “Sama dengan satu di RSUP NTB dan satu di kita belum keluar hasilnya. Kita tunggu nanti. Kita tidak tahu mungkin saking banyaknya di sana. Yang jelas data sekarang itu bisa kita rilis,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi mengatakan, untuk PDP yang sudah diizinkan pulang. Pihaknya tetap melakukan pengawasan. “Kita tetap akan datangi rumahnya selama 14 hari. Kondisinya akan dipantau,” singkatnya. (gal)

Komentar Anda