Bahas Mandalika, Ketua DPD Gelar Rakor dengan Menteri PUPR dan Gubernur NTB

BAHAS MANDALIKA : Rakor membahas percepatan pembangunan KEK Mandalika digelar di rumah dinas Ketua DPD RI. (ist)

JAKARTA– Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri PUPR, Gubernur NTB dan ITDC
untuk memastikan pembangunan Sirkuit Mandalika dan fasilitas pendukungnya dapat terbangun sesuai jadwal.

Rakor ini tindaklanjut kunjungan Ketua DPD RI ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika beberapa waktu sebelumnya. “Rakor ini penting, mengingat event MotoGP yang rencana digelar di bulan Oktober 2021, pihak Dorna sebagai lisensor akan datang ke Indonesia dua kali. Pertama di bulan Februari untuk melihat progress pembangunan Sirkuit, dan kedua, di bulan Juni untuk menentukan kelayakan Sirkuit dan fasilitas pendukungnya,” kata LaNyalla membuka rakor Selasa (1/12).

Rakor yang digelar di rumah jabatan Ketua DPD RI itu diikuti Menteri PUPR M Basuki Hadimoeljono, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Dirut ITDC Abdulbar M. Mansoer, Ketua Umum KADIN NTB Faurani dan sejumlah pejabat eselon I Kementerian PUPR dan para Kadis Pemprov NTB.

Sementara Ketua DPD didampingi Ketua Komite IIISylviana Murni dan Wakil Ketua Komite II Bustami Zainudin dan Senator dapil NTB Achmad Sukisman Azmy.

Ditambahkan LaNyalla, di tahun 2021 Indonesia mempunyai dua event internasional sport tourism, yaitu Piala Dunia Sepakbola U-20 dan MotoGP Series di Mandalika. “Untuk event Piala Dunia U-20, FIFA sudah selesai melakukan verifikasi stadion. Di Jakarta, Palembang, Surabaya, Solo dan Bali. Nah sekarang tinggal Sirkuit Mandalika. Makanya harus dipastikan lulus verifikasi dari Dorna,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur NTB dalam paparannya menyampaikan beberapa hal yang mendesak untuk direalisasikan kepada Kementerian PUPR, terkait konektivitas dan infratruktur Mandalika.
Di antaranya peningkatan jalan akses dari Pelabuhan Gili Mas menuju Mandalika, penambahan jalur jalan akses MotoGP dan penyediaan air baku Mandalika. “Selain itu, ada dua pembangunan kawasan penunjang sebagai potensi ekonomi yang bisa dimaksimalkan. Yaitu pembangunan jalan daerah potensial di Kabupaten Sumbawa dan pengembangan infrastruktur di Kabupaten Bima ke Labuan Bajo,” urai Zulkieflimansyah.

“Karena ini bisa untuk sport tourism kalau kita menggelar event sepeda Tour De Labuhan Bajo-Sape-Bima-Mandalika,” tambah Gubernur Zulkieflimansyah.

Menanggapi beberapa usulan dan masukan terkait Mandalika, Menteri Basuki meyakinkan bahwa anggaran untuk Mandalika yang sudah dipatok pemerintah sebesar Rp. 1,7 triliun tidak dialihkan dan tidak terkena refocusing. “Memang agak melambat karena pandemi saja. Anggarannya ada dan aman. Jadi tinggal dipercepat kerjanya saja,” ungkap Basuki.

Sementara menyangkut usulan dari Gubernur terkait peningkatan kawasan pendukung dan konektivitas, kementerian PUPR akan memperhatikan dan mengalokasikan. (*)

Komentar Anda