Anggota DPRD Dibekali Rp 25 Juta untuk Reses

Anggota DPRD Dibekali
SEPI: Ruang Komisi DPRD Lombok Utara sepi karena ditinggal reses selama sepekan.( HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK )

TANJUNG–Kantor DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) sepi tanpa adanya aktivitas anggota DPRD. Mereka semua kabarnya tengah reses perdana, menyerap aspirasi masyarakat. “Ya, bapak/ibu dewan sedang reses perdana sidang ketiga tahun anggaran 2019. Mereka langsung turun ke masyarakat mulai dari hari ini (kemarin) sampai Selasa depan,” ujar Sekretaris DPRD KLU Kertady Haris kepada Radar Lombok, Kamis (10/10).

Masing-masing anggota DPRD dibekali Rp 25 juta untuk beli makanan serta transportasi masyarakat yang menghadiri reses. Pengaturan uang itu, sepenuhunya kewenangan anggota DPRD.

Reses ini menyerap aspirasi masyarakat. Misalnya terkait persoalan rumah korban gempa, penanganan infrastruktur yang rusak, dan lain sebagainya. Aspirasi itu nanti dicatat dan dijadikan sebagai bahan pelaporan usai reses. “Aspirasi yang mereka serap bisa diusulkan pada tahun anggaran berikutnya. Apalagi APBD 2020,” jelasnya.

Setiap anggota DPRD turun reses ke dapilnya masing-masing. Beberapa di antaranya turun didampingi tim ahli dari fraksi dan ada juga  yang meminta pendampingan dari sekretariat, tergantung permintaan. Namun lebih banyak yang tidak meminta pendampingan, terutama anggota dewan lama yang terpilih kembali. “Mereka nanti akan melampirkan hasil resesnya, yang akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk masyarakat,” imbuhnya.

Anggota DPRD, Hakamah mengatakan, sebagai anggota dewan baru, reses bisa memberikan ruang dan waktu untuk turun ke masyarakat dalam menyerap aspirasi. “Kalau bagi saya pribadi reses itu musrenbang aspirasi,” katanya.

Hakamah sendiri terpilih dari Dapil II (Gangga-Kayangan). Ia akan menyerap aspirasi masyarakat di dua kecamatan itu. Menurutnya program pembangunan dan pemberdayaan harus benar-benar berasal dari aspirasi masyarakat, bukan sekadar dianggarkan. Oleh karena itu, ia akan menerima aspirasi dengan mengundang elemen masyarakat di dapilnya. “Pada reses pertama ini saya berharap memberikan masukan dan kritikan sepenuhnya kepada kami sebagai anggota dewan, agar kami bisa mengambil kebijakan yang sesuai dan tepat sasarannya,” terangnya.

Salah satu yang bakal diserap soal titik-titik kekeringan di wilayah Kecamatan Gangga dan Kayangan. Khususnya Kecamatan Kayangan memiliki banyak titik-titik kekeringan yang belum diatasi sepenuhnya dan tepat sasaran. Selain itu, persoalan penanganan gempa diyakini masih banyak persoalan yang akan diserap, bagaimana peran pemerintah membangkitkan kembali daerah. “Hal itu juga kami serap,” tegasnya. (flo)

Komentar Anda