Arya Adinata, Bocah Penderita Jantung Bocor Butuh Perhatian

BUTUH PERHATIAN
M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK BUTUH PERHATIAN: Inilah kondisi Arya Adinata, warga Dusun Penyawung, Desa Dasan Baru, yang butuh bantuan donasi untuk mengobati penyakit jantung bocor yang diderita, Senin kemarin (21/9).

PRAYA — Salah seorang bocah yang kini berusia sembilan tahun, Arya Adinata, warga Dusun Penyawung, Desa Dasan Baru, Kecamatan Kopang, kini sangat membutuhkan bantuan dari berbagai stakeholder. Pasalnya, bocah yang kini masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar (SD) ini didiagnosa mengidap penyakit jantung bocor.

Penyakit yang diderita Arya Adinata ini sudah lama, dan penyakitnya ini harus segera dioperasi. Hanya saja, karena terbentur anggaran yang nilainya hingga ratusan juta rupiah, membuat pihak keluarga belum bisa melakukan operasi. Terlebih selama ini bantuan dari pemerintah belum pernah mereka dapatkan.

Menurut Paman Arya Adinata, yakni Mukman, bahwa Arya memang sudah lima tahun lalu diketahui mengidap penyakit jantung bocor ini. Hal itu diketahui setelah Arya sering pingsan atau tidak sadarkan diri. Pihak keluarga saat itu memutuskan membawa Arya ke salah satu rumah sakit di daerah itu, dan dan diketahui jika Arya mengidap penyakit bocor jantung.

“Arya ini memang sering pingsan dan tidak bisa capek sedikit saja langsung suara nafasnya sangat keras. Saat itu, awalnya kita bawa ke Puskesmas, baru dirujuk ke rumah sakit. Setelah kita menerima hasil rontgen baru dirujuk ke RSU Provinsi,” ungkap Mukkman saat ditemui Radar Lombok dikediaman Arya, Senin kemarin (21/9).

Arya adalah anak pertama dari pasangan Ismail dan Faridah yang sudah lama bercerai. Sehingga Arya saat ini tinggal bersama kakek dan neneknya, Amaq Muniah dan Inaq Sahnun. Bapak Arya sudah lama menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), bekerja mencari uang untuk mengobati Arya. Sementara ibu dari Arya sudah lama tidak menjenguknya.

“Makanya kita sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk kesembuhan Arya. Karena selama ini tidak pernah ada, dan baru setelah ini viral ada beberapa donatur yang datang memberikan bantuan, dan juga sudah diurus BPJS-nya. Karena memang selama ini tidak ada BPJS juga,” terangnya.

Dulu saat dirujuk ke RSU Provinsi NTB, Arya tidak bisa langsung ditangani. Karena saat itu belum ada dokter sepesialis yang dapat menangani penyakit Arya. Sehingga Arya diminta berobat ke RSUP Sanglah Bali, dan saat itu dijelaskan biaya yang harus tersedia sampai Rp 100 juta.

“Tapi karena memang kita masih belum ada dana, makanya tidak bisa kita bawa. Hal inilah yang membuat Bapak dari Arya ini memilih untuk pergi merantau ke Malaysia, agar bisa mendapatkan dana pengobatan,” terangnya.

Lebih jauh disampaikan, akibat dari penyakit yang diderita oleh Arya, membuat kuku hingga bibirnya bahkan kelopak matanya menjadi biru. Penyakit Arya ini sudah sangat kronis, sehingga sangat membutuhkan pertolongan cepat. Disatu sisi, pihak keluarga juga tidak memiliki uang untuk membiayai pengobatan Arya.

“Memang sekilas tidak ada keluhan dari Arya, bahkan sering bercanda. Tapi memang dia tidak bisa capek, langsung suara nafasnya pasti besar dan cepat pingsan. Yang kita fikirkan juga saat ini ketika ada yang mau membiayai operasi dari Arya. Kita juga memikirkan dana untuk kebutuhan keluarga yang nanti menunggu di Sanglah. Karena memang kita akui kami dari keluarga yang kurang mampu,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Dasan Baru, M Zaenuddin menegaskan, bahwa saat ini Arya sudah memiliki kartu BPJS untuk bisa berobat. Hanya saja, yang menjadi kendala keluarga, jika nantinya Arya dibawa ke rumah sakit, yang mengurus atau yang menjaga Arya ini tidak ada. “Makanya kita bantu dari awal untuk proses Arya masuk rumah sakit, dan ada kartu BPJS juga dia punya. Sekarang tinggal menunggu hasil rembuk keluarga,” terang M Zaenuddin. (met)

Komentar Anda