Jokowi Minta Rumah Tahan Gempa

Jokowi Minta Rumah Tahan Gempa
BERBINCANG: Presiden RI, Joko Widodo duduk bersama para pengungsi dan memberikan bantuan di posko Tanjung, KLU, tadi malam (13/8). (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Presiden RI Joko Widodo kembali menyapa warga korban gempa untuk kali keduanya. Di mana sebelumnya, presiden yang beken disapa Jokowi ini meninjau langsung kondisi korban gempa di Kabupaten Lombok Timur. Senin kemarin (13/8), Jokowi meninjau kondisi korban gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Jokowi tiba sekitar pukul 16.08 Wita di Bandara Internasional Lombok (BIL). Kemudian melanjutkan perjalanannya menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Lapangan Tanjung. Jokowi tiba sekitar pukul 17.27 Wita.

BACA JUGA: Keputusan Presiden Mengecewakan

Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderalpol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangillei, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Staf Khusus Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda Trisno Hendradi, dan Gubernur NTB TGBKH M Zaenul Majdi. Para pejabat tersebut terlihat sedih saat menyapa para korban yang dirawat di rumah sakit sementara.

Saat tiba di lapangan Tanjung, Jokowi langsung menuju Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok 2018. Jokowi kemudian mengunjungi dua tenda pengungsi di lapangan Tanjung. Dalam kesempatan itu, Jokowi berbincang langsung dengan pengungsi. Jokowi langsung menanyakan keinginan atau aspirasi pengungsi. Terutama bagi mereka yang rumahnya rusak. 

Secara serentak, para pengungsi yang notabene merupakan korban gempa ini meminta agar rumahnya segera diperbaiki. Sehingga mereka bisa kembali memiliki tempat tinggal yang layak. Karena tak mungkin terus bertahan dalam kondisi pengungsian seperti sekarang ini.

Setelah mendengar aspirasi warga, Jokowi langsung menginstruksikan Menteri PUPR yang mendampinginya untuk membantu perbaikan rumah warga yang rusak. “Nanti dibantu ya warga bangun rumahnya kembali. Semen nanti banyak akan didatangkan,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Qari Terbaik Dunia Asal NTB Bertemu Jokowi

Warga sendiri meminta agar pemerintah membantu pembangunan rumah dengan biaya yang cukup. Mengingat harga-harga barang dan bahan bangunan saat ini sudah mahal. Kepada menteri PUPR, Jokowi menginstruksikan untuk memulai pembangunan rumah mulai hari ini. “Besok (hari ini) dimulai ya pembangunan 1.000 unit rumah,” perintahnya disambut tepuk tangan korban bencana.

BACA JUGA: Gempa Lombok, 455 Orang Tercatat Meninggal Dunia

Ditegaskan Jokowi, bagi korban yang rumahnya rusak berat, akan diberikan bantuan sebesar Rp 50 juta per unit. Pembangunan akan melibatkan pemiliknya atau warga setempat. Kepada gubernur, Jokowi meminta agar mengawasi pelaksanaan pembangunan rumah tersebut. Konsep bangunan rumah haruslah tahan gempa. “Karena rumah harus dibangun dengan sistem tahan gempa. Tahun 1979, pernah gempa juga di sini saya dengar. Jadi, rumah harus tahan gempa ya,” ucapnya.

Bagi warga yang rumahnya rusak sedang, lanjut Jokowi, akan diberikan bantuan Rp 25 juta per unit rumah. Nantinya akan ditransfer langsung ke rekening warga. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga membagikan bingkisan kepada korban. Anak-anak diberikan buku, dan ibu-ibu diberikan sembako. Hal itu membuat para korban bencana gembira.

Terkait dengan pendidikan anak-anak di pengungsian, Jokowi tidak ingin terganggu. Mendikbud diinstruksikan untuk segera memperbaiki fasilitas pendidikan yang rusak. “Kapan bisa diperbaiki Pak Menteri,” tantangnya.

Setelah membagikan bantuan, Jokowi meninggalkan lokasi dengan pengawalan ketat. Jokowi kembali ke tempat penginapan di tenda VVIV yang telah disiapkan. Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyempatkan diri meninjau rumah sakit Lapangan Yonkes II/YBH/2/Kostrad dengan berjalan kaki.

Dalam kesempatan itu, Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani selaku Komandan Satgas Penanganan Darurat Bencana melaporkan kondisi bencana. Bahwa pihaknya telah melakukan operasi penyelamatan, buka jalur tertutup, perlindungan anak, dukungan kesehatan, dan operasi lainnya. Rizal kemudian memaparkan berbagai perkembangan penanganan bencana gempa Lombok. Terutama upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini oleh Satgas, pemerintah, pihak luar dan lain-lain.

Baca Juga :  Gedung Polres KLU Dirancang Tahan Gempa Magnitudo 9.0

Di tempat tersebut, Danrem Rizal menyebutkan sebanyai 436 orang meninggal dunia akibat gempa bumi 7 SR. Korban luka-luka tercatat 1.353 orang, dengan rincian 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. ‘’Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Danrem meminta arahan dari Presiden. Namun, Jokowi lebih memilih untuk langsung melihat kondisi riil korban gempa. “Kami mohon arahan Presiden terkait apa langkah-langkah yang harus kami lakukan kedepannya,” ujar Danrem.

Saat rapat terbatas guna membahas penanganan pascagempa bumi Lombok belum lama ini, Presiden Jokowi menginstruksikan pada Kepala BNPB, Basarnas, Panglima TNI, dan Kapolri untuk fokus pada upaya evakuasi, termasuk evakuasi wisatawan di sekitar Lombok, memberikan perawatan kepada korban, serta penanganan pengungsi.

BACA JUGA: Pendakian Rinjani akan Diperketat

Terpisah, Kepala BPBD Provinsi NTB, H Mohammad Rum mengaku, seharusnya sesuai roundown acara, Presiden akan melakukan rapat terkait progres penanganan korban gempa Lombok di Posko Penanganan Tanggap Darurat pada Senin malam. “Tapi karena Presiden langsung ke Gangga, maka sangat mungkin rapat itu akan dilakukan selepas Presiden balik dari sana,” ucap Rum.

Rum memastikan, Presiden ikut bermalam di KLU. Mengingat ada agenda lanjutan pada hari ini. “Yang jelas, Presiden pasti akan bantu total,” tutup Rum. (zwr)

Komentar Anda