SELONG – Sejumlah siswa SD dan SMP yang orang tuanya menjadi Jemaat Ahmadiyah menjadi korban perusakan rumahnya oleh warga, Sabtu (19/5) lalu mengikuti semesteran sekolah di penampungan.
BACA JUGA: Melihat Aktivitas Anak- anak Jemaah Ahmadiyah di Tempat Penampungan
Pengawas pendidikan Kecamatan Sakra Timur, H Muhamad Sukri menyebut sebanyak 6 siswa yang orang tuanya ikut menjadi korban perusakan rumah ikut ujian semester di tempat penampungan. Pasalnya, sejumlah siswa ini tidak diboleh bepergian dalam beberapa hari.
“Karena dilarang kemana – kemana, pihak sekolah dan kami memberikan fasilitas kepada sejumlah siswa yang mengungsi bersama orang tuanya,” kata Sukri, Senin kemarin (21/5)
Sukri mengatakan, bagi siswa yang menjadi korban ini,sebenarnya sudah mendapat fasilitas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur untuk kembali ke sekolah dengan diberikan mobil yang siap antar jemput bagi siswa. Namun dengan adanya berbagai pertimbangan terkait hal yang tidak diingin bisa terjadi, maka dibatalkan.