Pamswakarsa Buru Jejak Kumpul Rapatkan Barisan

Pamswakarsa Buru Jejak Kumpul
KOMPAK: Pengurus dan anggota Pamswakarsa Buru Jejak Kumpul Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur saat acara halal bihalal. (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Pamswakarsa Buru Jejak Kumpul Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur kembali merapatkan barisan setelah lama tenggelam selama ini.

Ketua Umum Pamswakarsa Buru Jejak Kumpul, H Rais Samsul Huda mengatakan, barisan Buru Jejak Kumpul setiap tahun selalu melaksanakan halal bihalal dan silaturrahmi antar anggota. Kali ini, dalam halal bihalal dirangkaikan dengan pemantapan program yang selama ini tidak jalan. “Pamswakarsa Buru Jejak Kumpul satu-satunya pamswakarsa tertua di Loteng. Selama ini keberadaanya sempat menghilang dan sekaranglah kami akan kembali rapatkan barisan,” katanya belum lama ini.

Rais menuturkan, pamswakarsa ini dibentuk tahun 1995 dan merupakan pamswakarsa pertama di Lombok Tengah. “Saat kita bentuk, tidak ada nama. Namun setelah terbentuk 37 anggota tahun 1995, langsung saya sampaikan ke Lalu Irham Srigede, yang saat itu menjabat sebagai Bupati. Selang satu hari langsung bapak Kapolres dipanggil Bupati dan beliaulah yang langsung memberikan nama beserta logo,” tuturnya.

Baca Juga :  60 Peserta Rebut 5 Kursi Baznas Loteng

Adapun tujuan awal berdirinya buru jejak kumpul ini adalah tahun 1995 banyak sekali pencurian dan perampokan, dan saat itu aparat keamanan dalam hal ini, Kepolisian tidak memberikan perhatian khusus. Sehingga hal itulah yang menjadi dasar pendiriannya, setelah berhasil mengamankan dan menangkap para pelaku pecurian, akhirnya Kapolres Loteng saat itu. Menunjuk buru jejak kumpul sebagai mitra kepolisian dalam memberikan pengamanan dan kenyamanan kepada masyarakat. “Alhamdulillah era kejayaan kami sempat dijadikan sebagai mitra oleh kepolisian,” katanya.

Dan tahun ini, pihaknya akan mengupayakan kejayaan saat itu akan kembali ia raih, kendati perkumpulan Buru Jejak Kumpul sempat pecah menjadi 7 pamswakarsa. Sementara itu pembina Isro KM SH menyebutkan, pola lama harus ditinggalkan, sebab teriring dengan kemajuan zaman, buru jejak kumpul  harus lebih maju. Artinya jika sebelumnya programnya hanya sebatas melacak pencuri, sekarang harus mampu berwirausaha. “Pemerintah telah benyak melahirkan program wirausaha, dan buru jejak kumpul harus bisa berwirausaha,” pintanya.

Baca Juga :  Tak Ingin Kedua Kekasihnya Terluka, Dinikahi Sekaligus

Ia mencontohkan, pemerintah dalam hal ini dinas perternakan telah memberikan bantuan kepada sejumlah peternak, kesempatan ini harus disikapi, artinya buru jejak kumpul, harus membuat program demi keberlangsungan persatuan. Selain itu lanjutnya, bidang ekonomi, sosial, pendidikan harus dibuat, sehingga kedepannya tidak hanya memprogramkan pelacakan, namun ada usaha lain.

Sementara itu bendahara umum,  Amaq Maulidi mengatakan, saat ini jumlah personil yang masih bertahan sekitar 4 ribu. “Dulu  kita sampai 67 ribu anggota, dan tersebar se pulau Lombok, namun karena sempat terjadi perpecahan, sehingga jumlah anggota saat ini sekitar 4 ribu,” tutupnya. (cr-ap)

Komentar Anda