PGRI Salurkan 1.363 Paket Perlengkapan Sekolah

LEPAS: Ketua PGRI Provinsi NTB, H. Ali Rahim melepas dua truk yang mengangkut bantuan korban banjir bandang Bima (Lukman/Radar Lombok)

MATARAM–Dampak banjir bandang yang menerjang Bima tanggal 21 dan 23 Desember 2016 lalu masih menyisakan masalah terhadap dunia pendidikan di daerah itu. Pasalnya, lebih 1.000 siswa untuk semua jenjang pendidikan terpaksa belum bisa aktif masuk sekolah, karena pakaian dan peralatan sekolah lainya habis kena genangan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

Terkait nasib 1.000 lebih siswa tersebut, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bergerak untuk Bima berhasil mengumpulkan donasi sumbangan dari sejumlah PGRI se-Indonesia dan guru yang ada di Provinsi NTB. Alhasil, PGRI bergerak untuk Bima menyiapkan bantuan khusus untuk siswa sedikitnya 1.363 paket perlengkapan sekolah.

Baca Juga :  Muhammad Lutfi Berpeluang Diusung Golkar

“Rabu (hari ini, red), kami dari PGRI NTB akan menyerahkan langsung 1.363 paket perlengkapan sekolah ini kepada siswa,” kata Ketua PGRI Provinsi NTB, H. Ali Rahim saat melepas dua truk pengangkut bantuan untuk korban banjir bandang Bima, Selasa (10/1).

[postingan number=3 tag=”bantuan”]

Selain mengirimkan bantuan bagi siswa sebanyak 1.363 paket perlengkapan sekolah yang akan disalurkan untuk 51 sekolah baik itu Sekolah Dasara (SD/MI), SMP/MTs dan juga SMA/MA/SMK berupa pakaian seragam baik siswa putra dan putri, buku, alat tulis, tas sekolah, pulpen, pensil, penggaris. PGRI juga menyalurkan 200 karung lebih pakaian layak pakai, seperti 56 karung besar,  37 karung kecil 29 dus besar dan 46 dus kecil.

Baca Juga :  Murid Baru Dikenalkan Lingkungan Sekolah

Bantuan dari PGRI juga meyalurkan mie instan, makanan kering dan juga 120 kg beras dan perlengkapan lainnya seperti matras, selimut juga diangkut menggunakan dua truk menuju Bima pada Selasa siang (10/1).

“Kami berharap siswa untuk semua jenjang pendidikan yang menjadi korban banjir bandang bisa terbantu dengan paket perlengkapan sekolah dan pakaian layak dari ribuan guru yang ada di sejumlah daerah di Indonesia,” ungkap Ali. (luk)

Komentar Anda