Lobar Dukung Impor Cabai

MERUGI : Petani cabai di Gerung tengah memanen cabai kemarin. Di pasar-pasar tradisional Lombok Barat, harga cabai mencapai Rp 100 ribu per kilogram (Rasinah Abdul Igit/Radar Lombok)

GIRI MENANG-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat mendukung dibukanya kran impor cabai oleh pemerintah pusat. Di Lombok Barat sendiri saat ini harga cabai melonjak menembus angka Rp 100 ribu per kilogram. “ Kita mendukung dibukanya kran impor. Karena ini kan masalah nasional, bukan hanya di Lobar. Mau tidak mau ya harus impor, karena pasokan juga terbatas akibat cuaca buruk,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Barat Rianta Rusmana saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/1).

Diungkapkan Rianta, persoalan kenaikan harga cabai ini murni karena terbatasnya pasokan akibat cuaca buruk. Tidak ada kaitannya dengan kurang lancarnya distribusi. Apalagi sampai ada penimbunan cabai. Cabai sendiri bukan komoditas yang bisa ditimbun, karena cepat membusuk. “ Barang-barang selain cabe, sekarang juga sudah tidak ada yang melakukan penimbunan. Beras dan gula misalnya. Kalau ditimbun, mereka rugi. Itu saya dapat informasi dari distributor. Karena begitu ditimbun, Bulog langsung lakukan operasi pasar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga Cabai Terus Melambung Tinggi

[postingan number=3 tag=”cabai”]

Pasokan cabai di Lobar sendiri memang ada dari luar. Namun di daerah lain juga terjadi persoalan yang sama. Oleh karenanya untuk menstabilkan harga cabai, haruslah dengan membuka impor.

Baca Juga :  Harga Cabai Anjlok, Petani Didorong Buat Olahan

Rianta memperkirakan harga cabai ini bisa normal atau kembali ke harga Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram setelah Januari 2017. Hal tersebut belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan harga cabai secara signifikan ini sendiri dimulai pada Desember saat perayaan natal dan tahun baru. Di tengah kondisi pasokan terbatas, permintaan bertambah. Harganya pun semakin mahal. “Kita perkirakan setelah Januari baru bisa normal,” tandasnya.(zul)

Komentar Anda