Harga Cabai Terus Melambung Tinggi

PETANI CABAI: Tampak salah satu petani cabai di Lotim sedang merawat tanamannya, sehingga pada saatnya dipetik nanti kualitasnya bagus. Apalagi saat ini harga cabai juga cukup tinggi (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Lebih dari sebulan lamanya, harga cabai di Provinsi NTB hingga kini belum ada tanda-tanda akan turun. Justeru harga cabai cenderung terus melambung tinggi, tembus hingga harga Rp 140 ribu, bahkan Rp 150 ribu per kilogram (kg).

Kenaikan harga cabai yang belum stabil itu, tak ayal membuat para pedagang di pasar tradisional juga ikut kewalahan. Pasalnya, harga beli mereka di pengepul mahal, mencapai Rp 130 ribu/kg. Alhasil, harga jual ke masyarakat selaku konsumen langsung diatas Rp 140 ribu/kg.

Hal tersebut diakui Inaq Suhada, salah seorang penjual cabai di Pasar Tradisional Keruak. Dia menyebut, harga jual cabai terpaksa dijual diatas Rp 140 ribu/kg, karena harga beli yang didapatkan dari pengepul sudah mencapai Rp130 ribu/kg. ”Kalau sekarang semua pedagang menjual cabai dengan harga Rp 140 ribu, bahkan ada yang menjual hingga Rp 160 ribu/kg,” jelasnya, Rabu (8/3).

Baca Juga :  Stabilkan Harga, Bulog Gelar Pasar Murah Cabai

[postingan number=3 tag=”cabai”]

Akibat harga cabai yang semakin mahal tersebut, Fatimah, pedagang lainnya menyatakan kalau pembeli yang datang ke pasar tidak ada yang membeli langsung hingga 1 kg. Melainkan diecer dengan takaran seperempat kilogram, bahkan ada juga yang membeli 1 ons, tergantung penggunaan masing-masing pembeli. “Kasihan juga sama pembeli, makanya saya terkadang kasih juga membeli dengan harga Rp 5 ribu. Tapi yah, saya kasih beberapa biji cabai saja,” ulasnya.

Senada, Inaq Rehan, pedagang cabai di Pasar Pemotong juga menjual cabai dengan harga Rp 140 ribu/kg. Hanya saja, lebih banyak masyarakat yang membeli dibawah 0,5 kg. ”Rata-rata para ibu membeli eceran, dan tidak ada yang membeli 1 kg. Karena harganya semakin naik,” ujarnya.

Kenaikan ini menurutnya karena memang tidak ada stok cabai di lapangan. Sementara kebutuhan masyarakat terhadap cabai terus meningkat beberapa bulan terakhir ini. ”Kalau stok cabai petani banyak, pasti cabai juga akan murah. Namun saat ini cabai tidak ada, makanya mahal,” keluhnya.

Baca Juga :  Naikkan Harga Memanfaatkan Bencana, Dinas Ancam Cabut Izin Pedagang Nakal

Terpisah, Wakil Bupati Lombok Timur, Hairul Warisin, justeru mengaku senang dengan tingginya hargai cabai beberapa bulan terakhir ini. Menurutnya, dengan tingginya harga cabai, tentu dapat berdampak baik bagi petani cabai. ”Saya sebagai Pemerintah Lombok Timur senang dengan harga cabai yang melambung tinggi, karena petani kita saat ini banyak yang tanam cabai,” ungkapnya.

Jika ada masyarakat yang merasa rugi, seharusnya masyarakat juga ikut menanam cabai. Sehingga harga cabai yang melambung tinggi bisa juga dirasakan oleh semua masyarakat Lotim. “Kalau masyarakat mau, sekarang bisa nanam kok. Dua bulan kemudian masyarakat akan bisa menikmati hasilnya,” singkatnya. (cr-wan)

Komentar Anda