MATARAM—Wong Ying Ching alias Winnie, 21 tahun satu dari tiga orang warga Malaysia yang ditangkap saat hendak menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 1,982 Kg di Bandara Internasional Lombok beberapa waktu lalu melahirkan di Rumah Sakit Bhayangkara (RSBH) Mataram.
Bayi yang diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut dilahirkan melalui proses persalinan yang normal. ‘’ Memang benar yang bersangkutan sudah melahirkan disini (RSBH Mataram, red),’’ ujar Humas RSBH Bhayangkara Mataram AKP I Wayan Redana saat dikonfirmasi Sabtu lalu (17/9).
Dikatakannya, Wong Ying Ping dibawa menuju RSBH Mataram dari Ruang Tahanan (Rutan) Mapolda NTB hari sabtu dini hari (17/9) sekitar pukul 02.45 Wita. Kemudian melalui proses persalinan normal. Bayi malang tersebut dilahirkan sekitar pukul 07.23 Wita. Bayi ini juga lahir dengan panjang 50 cm dan berat badan 3 Kg. ‘’ Proses persalinannya berlangsung secara normal. Bayinya juga dalam keadaan sehat,’’ katanya.
Walaupun Wong Ying Ching saat ini menyandang status sebagai tersangka namun penanganan medis yang didapatkannya sama dengan pasien lain seperti biasanya. Hanya saja bentuk pengawasan yang dilakukan oleh petugas rumah sakit disebutnya tentu berbeda dengan pasien biasa. ‘’ Tidak ada bedanya walaupun dia ini statusnya sebagai tersangka. Perawatan yang diberikan sama dengan pasien biasa,’’ ungkapnya.
Sebagai tahanan kasus narkotika, Winnie juga disebutnya tetap mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. NAmun setelah melahirkan tidak didampingi oleh pihak keluarga, maka, petugas rumah sakit dalam hal ini akan bertindak sebagai pengawas.
Kanit I Subdit II Ditresnarkoba Polda NTB Kompol Agus Dwi Ananto selaku penyidik saat dikonfirmasi mengatakan, Winnie sebelumnya sudah merasakan sakit di perutnya dengan tanda-tanda seperti hendak melahirkan. Sehingga oleh penyidik dan penjaga rutan Mapolda NTB langsung dibawa menuju RSBH Mataram. ‘’ Langsung kita bawa ke RSBH Mataram hari Sabtu (17/9, red) sekitar pukul 02.45,’’ ujarnya.
Kepolisian sudah menghubungi pihak keluarga tersangka di Malaysia. Selain itu, petugas juga sudah melakukan koordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB. ‘’ Kita koordinasikan dulu dengan orangtuanya. Kalaupun nantinya disini kita sudah menghubungi LPA dan Depsos untuk menyediakan tempat bagi bayinya,’’ sebutnya.
Ia juga memastikan, karena yang melahirkan tersebut adalah seorang tahanan kasus narkotika. Maka sesuai dengan proses yang ada, penyidik menempatkan petugas untuk berjaga mengawasi tersangka. ‘’ prosedurnya sudah seperti itu, statusnya tetap dilakukan pengamanan,’’ pungkasnya.(gal/cr-wan)