MATARAM – Pelaksanaan kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perum Bulog NTB terus dilakukan guna menjaga stabilisasi harga beras di tingkat konsumen.
Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog NTB Abdul Muis memastikan terus menggelontorkan beras ke pedagang-pedagang di pasar tradisional. Berdasarkan petunjuk kantor pusat Bulog, bahwa pasokan dipastikan lancar, terutama di pasar-pasar pencatatan BPS harus diutamakan dan langsung ke pedagang-pedagang di pasar, serta lewat jaringan RPK supaya harga yang sampai di konsumen terkontrol maksimal HET Rp 9.450/kg.
“Pelaksanaan SPHP kita lakukan pengawasan secara bersama-sama dengan Satgas Pangan Polda, Pemprov NTB dan Kabupaten/Kota. Salah satunya melalui monev gabungan untuk memastikan bahwa pedagang dapat pasokan, harga jual yang sesuai HET termasuk memasang spanduk,” jelas Muis
Dikatakan Muis, harga tebus di gudang Bulog bagi pedagang yang membeli dan mengambil langsung di gudang Bulog harganya Rp8.300/kg. Dengan demikian pedagang yang menjual beras Bulog harus mengikuti prosedur, penuhi syarat dan menjual maksimal HET.
Menurut Muis, bila ada jajaran Bulog mencoba mempermainkan harga beras, apalagi menjual di atas HET, pihaknya akan menindak dan memberi sanksi sesusai ketentuan yang berlaku di Perum Bulog.
“Kalau ada pegawai Bulog yang menjual di atas HET, maka kami akan tindak tegas,” ucap Muis.
Sejumlah pedagang di pasar tradisional mengaku terbantu dengan adanya program SPHP, karena saat harga beras naik, Bulog hadir melalui kegiatan dengan harga beras terjangkau.
Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang di Pasar Kebon Roek, Hj Masriah mengaku harga beli ke gudang Bulog secara langsung Rp8.300/kg dan dijual seharga Rp9.000/kg.
“Saya sudah lama menjadi pelanggan Bulog dan juga turut menjual produk Bulog yang lain berupa gula dan minyak goreng,” tuturnya.
Hal yang sama disampaikan pedagang beras Bulog di Pasar Jelojok Kopang Lombok Tengah Hj Nur bahwa pembelian beras ke gudang Bulog dilakukan, karena harga di penggilingan sangat tinggi.
“Harga beli di gudang Bulog sendiri Rp8.300/kg dengan ketentuan ambil sendiri dan menjual ke konsumen maksimal HET Rp9.450/kg,” terangnya. (luk)