SELONG–Maraknya video asusila yang beredar di media sosial menjadi atensi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur sebab pelaku dalam video adalah pelajar. “Ini menjadi atensi kami, apakah ini ada unsur kesengajaan atau hanya dibuat main-mainan,” ungkap kepala DP3AKB Lotim, Ahmat, kemarin.
Beberapa waktu warga Lotim dihebohkan oleh beredarnya dua video asusila. Pertama video dengan pelaku pasangan pelajar SMAN 2 Selong. Kedua video dengan pelaku pasangan pelajar dan mahasiswa. Selain pengawasan dinas, ia berharap orang tua tidak lengah mengontrol anak-anak mereka terutama terkait dengan penggunaan media sosial. “ Kita sudah bicarakan ini dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lotim, kita akan berikan efek jera bagi yang mengedarkan video itu,” katanya.
Yang terpenting lanjutnya, para orang tua memiliki peran pengawasan terhadap anak-anak mereka. Pihaknya juga sudah membentuk Forum Anak untuk menyosialisasikan program-program perlindungan perempuan dan anak. Ada juga pendamping keluarga yang disiapkan yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Lotim. Di setiap desa ada tiga hingga empat pendamping keluarga.
Di Forum Anak tersebut nanti ada pengawalan pra-nikah. Tiga bulan sebelum menikah harus melalui proses uji kesehatan, pemeriksaan reproduksi. Sehingga nanti dengan keberadaan para pendamping keluarga yang berjumlah 3.063 itu bisa membawa hasil yang diinginkan. (cr-sid)