25 Produk Kuliner Lolos Kurasi Beda’kan Mandalika

PELATIHAN: Kegiatan Beda’kan wilayah Mandalika Batch 7 Level 1 mendampingi 25 produk kuliner desain kemasan di Mataram, Senin (24/5/2021). (devi andayani/radarlombok.co.id)

MATARAM—Bedah Desain Kemasan (Beda’kan) Wilayah Mandalika Batch 7 Level 1 memilih sebanyak 25 produk kuliner di NTB untuk mendapatkan pendampingan desain kemasan yang baru. Dimana melalui proses inkubasi desainer dan mendapatkan kemasan cetak, sehingga produk mereka bisa bersaing untuk pasarnya.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam menerangkan, dalam kegiatan ini bagaimana segmen pasar mengenai produk itu sendiri secara konsisten di lapangan. Maka tidak boleh hanya berhenti disitu saja, namun tetap melakukan peningkatan kualitas produk, sehingga produknya bisa seirama atau sepadan dengan kemasannya.

“Saya yakin apa yang didesain oleh kawan-kawan desainer dan juga di kontrol oleh kawan-kawan desainer chapter pusat, pasti hasilnya profesional dan tidak mengecewakan,” kata Muhammad Neil El Himam dalam kegiatan Beda’kan Batch 7 Level 1, di Hotel Aston Mataram, Senin (24/5/2021).

Neil berharap dalam kegiatan Beda’kan ini para pelaku usaha produk kuliner bisa melakukan eksplorasi terhadap produk mereka untuk ditingkatkan kualitasnya. Baik itu tampilan produk maupun cita rasanya, sehingga layak dinikmati oleh wisatawan dan masyarakat luas.

Baca Juga :  Poltekpar Lombok Buka Program Pendidikan ASN Bidang Kepariwisataan

Kemudian jangan lupa juga tetap melakukan branding, dan tingkatkan brandingnya. Karena produknya juga sudah dikemas dengan bagus, dan tingkatkan marketingnya lebih luas.

Para pelaku usaha kuliner dapat membuka peluang pemasaran baru, baik secara online maupun offline. Hal tersebut diharapkan oleh pemerintah setelah mereka mendapatkan fasilitas bedah desain kemasan ini usahanya menjadi lebih maju.

Mengingat banyak produk dengan kualitas bagus, namun masih kurang dari segi kemasan. “Semoga usahanya semakin maju dan bisa meningkatan pendapatan domestik bruto,” imbuhnya.

Dijelaskan Neil, bahwa salah satu kendala yang kerap dihadapi oleh pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan usaha adalah masih terbatasnya pengetahuan akan pentingnya peranan desain dalam suatu usaha. Sebagai salah satu dari 17 sub sektor ekonomi kreatif, Desain Komunikasi Visual (DKV) memiliki peranan penting dalam merealisasikan program pemerintah.

Baca Juga :  Poltekpar Lombok Gelar Pelatihan Kualitas SDM Bagi Pengelola Homestay di Desa Wisata Tete Batu

Sementara itu, Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen, Yuke Sri Rahayu menerangkan dalam pelaksanaan di satuan kerja naungannya, Beda’kan melibatkan dua bidang yang terkait, yaitu Bidang Kuliner dan Bidang Desain Komunikasi Visual (DKV).

Kegiatan Beda’kan dilakukan dengan metode studi kasus atau membedah desain yang ada, sehingga diharapkan hasil desain ulang nantinya bisa lebih responsif terhadap kebutuhan yang ada.

“Pada dasarnya merupakan kegiatan pemberian bantuan pemerintah dalam bentuk pembaharuan desain kemasan produk yang lebih baik, dan memiliki value added terhadap produk para pelaku usaha kuliner,” katanya.

Program Beda’kan sudah berjalan 6 kali di berbagai daerah sejak pertengahan tahun 2020, dengan 25 peserta terpilih di tiap batch. Untuk kali ini pihaknya juga mengharapkan agar BEDA’KAN 7 juga sama suksesnya dengan batch sebelumnya.

“Sekarang ini di Mandalika sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya. (dev)

Komentar Anda