Warga Sekotong Tengah Pertanyakan Kinerja Polisi Terkait Dugaan Pencabulan dan Persekusi

HEARING: Warga Sekotong Tengah saat melakukan hearing ke kantor DPRD Lombok Barat. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG -Ratusan warga Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong  mendatangi kantor DPRD Lobar didampingi Forum Kepala Dusun se-Desa Sekotong Tengah, Senin (18/9). Mereka mempertanyakan kepastian penanganan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum Sahnan, seorang bacaleg, terhadap anaknya.

Karena sudah lebih sebulan kasus ini belum ada titik terang. Polisi belum memberi kejelasan sampai mana proses penanganan kasus yang sembat heboh ini.

Bertolak belakang dari demo ini, keluarga Sahnan juga mempertanyakan penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan sejumlah warga kepada Sahnan. Menurut keluarga Sahnan, kasus ini sudah terang benderang. Sahnan tidak terbukti melakukan pencabulan terhadap anaknya berdasarkan pengakuan sang anak dan bukti-bukti lainnya. Keluarga memastikan kasus ini bermuatan politik. Hingga kini polisi belum menetapkan tersangka penganiayaan terhadap Sahnan.

Di hadapan sejumlah anggota dewan, Samiin, salah seorang perwakilan warga, menyampaikan bahwa awal mula mencuatnya kasus itu adalah pengakuan AI yang dicabuli oleh ayahnya, Sahnan. Pengakuan ini, yang belakangan dicabut oleh Al, menyebabkan situasi tidak kondusif dan menyebabkan terjadinya kekerasan. “Kalau tidak ada keterangan langsung dari si Al, maka kejadian di Sekotong tidak terjadi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tipu Penjual Motor, Supar Ditangkap

Samiin menyebut kasus tersebut seolah dibiarkan berlarut-larut begitu saja dan dikhawatirkan menguap. ”Jadi kedatangan kami kesini adalah untuk mendapat kepastian bahwa yang bersangkutan dinyatakan bersalah. Kami juga tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di bawah khususnya untuk rumah dan si pelaku S (Sahnan_red),” imbuhnya.

Ketua Forum Kepala Dusun se-Desa Sekotong Tengah, Suhaimi, menyampaikan hal yang sama.”Si Al sendiri yang menyebarkan bahwa ayahnya memperkosanya. Dia sendiri yang datang ke Polres Lobar untuk mengadu dan itu kami dampingi. Namun sekarang Al ini memutarbalikkan fakta,” katanya.

Ia meminta Al yang dianggap sebagai provokator ditangkap. ”Intinya itu, tangkap saja si Al dan pelaku, karena dia menjadi pemicu terjadinya kejadian di Sekotong,” tegasnya.

Baca Juga :  Warga Minta Pemprov Penuhi Syarat Perluasan TPA Kebon Kongok

Anggota DPRD Lobar asal Sekotong, H. Abdul Majid, meminta provokator yang berujung penganiayaan ditangani oleh polisi. ”Yang menjadi pemicu ini harus menjadi lokus tindakan dari kepolisian,” singkatnya.

Abubakar Abdullah, anggota DPRD Lobar dari Sekotong juga menyoroti kinerja aparat kepolisian dalam menangani kasus itu. ”Kalau satu atau dua orang yang menjadi pemicunya, ambil saja. Itu untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Kasus ini harus diusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” tegas politisi PKS itu.

Tidak ada perwakilan dari pihak Polres Lobar dalam pertemuan ini. Sebelumnya, keluarga Sahnan, juga menuntut pelaku penganiayaan terhadap Sahnan ditangkap. Adnan, saudara dari Sahnan, menyampaikan itu ke Radar Lombok. “ Ini sudah sebulan sejak peristiwa penganiayaan berat terhadap adik kami, tapi polisi belum juga menetapkan tersangka. Padahal video persekusi sudah beredar luas. Pelaku dengan jelas terlihat dalam rekaman,” ungkapnya.(ami)

Komentar Anda