TGB Ingatkan Pentingnya Menjaga Indonesia

Hultah : Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (Hultah) NWDI ke 88 yang dirangkaikan dengan Haul ke-26 Al-Magfurullah Maulana Syech TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid bertempat di madrasah Darunnahdlatain NWDI Pancor, Minggu (27/8). (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Puncak Hari Ulang Tahun (Hultah) NWDI ke 88 yang dirangkaikan dengan Haul ke-26 Al-Magfurullah Maulana Syech TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid bertempat madrasah Darunnahdlatain NWDI Pancor, Lombok Timur digelar Minggu (27/8). Kegiatan ini dihadiri para pejabat diantaranya Gubernur NTB, Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy, termasuk sejumlah ulama. Ribuan jamaah tumpah di arena Hultah.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) TGH Muhammad Zainul Majdi atau biasa disapa TGB mengajak semua jamaah NWDI untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia bukan hal bersifat gagah-gagahan. Tapi lebih kepada mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT. Hal itu menurut TGB sering disampaikan Maulana Syech untuk selalu mensyukuri nikmat dan tidak sebaliknya kufur nikmat. Karena orang yang kufur nikmat, maka tidak akan selamat.  “Seiring dengan Hultah ke-88 NWDI yang sebelumnya juga kita merayakan HUT ke-78 RI, keberadaan NWDI ini 10 tahun lebih tua dari kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagaimana kefahaman yang disampaikan Al-Magfurullah kepada kita untuk selalu terus menjaga Indonesia sebagai nikmat sekaligus amanah Allah yang dititipkan kepada kita melalui para pendiri bangsa, para pejuang,” ungkap TGB.

Selain sebagai nikmat sekaligus amanah, Indonesia merupakan wadah untuk menjalankan semua tuntunan-tuntunan dari Allah SWT. Indonesia juga sebagai wadah untuk ber Islam, wadah untuk bermasyarakat. Menjaga Indonesia, kata TGB, merupakan bagian dari tuntunan Syari’at Islam. “Kalau kita melihat ulama’ Ushul Fiqh kita, merumuskan tujuan utama dari turunnya syariat Islam itu ada lima yakni, memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara keturunan atau kehormatan, memelihara akal, dan memelihara harta. Kelimanya itu akan sulit terwujud kalau tidak ada wadah. Bagi kita, wadahnya itu adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, menjaga Indonesia adalah menjaga agama. Menjaga maqasidussyari’ah” ujarnya.

Menjaga Indonesia sebagai wadah harus dilakukan. Karena jika wadah itu hilang, maka sulit untuk menjaga agama. Jangankan hilang, kata TGB sekadar kacau saja, maka orang sulit menjaga hartanya lantaran akan banyak perampokan, pembegalan, dan perampasan bahkan pembunuhan.  “Wasilah itu mendapatkan hukum yang sama dengan tujuan. Kalau wasilah itu hukumnya wajib, maka tujuan itu juga hukumnya wajib,” tutup TGB.

Sementara itu Gubernur NTB H. Zulkiflimansyah mengatakan keberhasilan NWDI bukan semata dilihat dari banyaknya sekolah atau lembaga pendidikan yang telah didirikan. Termasuk juga bukan dilihat dari berapa banyak gedung yang telah dibangun maupun yang lainnya, namun keberhasilan NWDI dapat di lihat alunan sholawat nahdlatain di semua pelosok desa hingga seluruh indonesia yang dilantunkan oleh jemaah NWDI. ” Tidak adanya kita banyak gubenur, bupati , kepala sekolah kalau hiziban yang telah diajarkan Maulana Syaech tidak lagi terdengar di pondok- pondok  kita. Apa yang telah diajarkan Mualana Syaech kita internalisasi itu bukan hanya pengajiannya, tapi semangat dan substansi dari apa yang diajarakan itu yang harus kita aplikasikan dalam hidup kita ” tutup Zulkieflimansyah.(lie)

Komentar Anda