Saat Warga Kuranji Gelar “Roah Segare”

LARUNG : Bupati Fauzan Khalid menarik tali sapi yang sudah disembelih untuk dilarung dalam prosesi adat Roah Segare di Pantai Kuranji kemarin.

Kemarin, nelayan di Dusun Kuranji Bangsal Desa Kuranji Dalang menggelar ritual adat “ Roah Segare”. Roah berarti do’a, zikir, sedangkan Segare berarti laut. Mereka menggelar kegiatan ini sebagai bentuk syukur atas nikmat Tuhan berupa kekayaan laut.

 

 


Zulkifli – Giri Menang


 

Ritual adat ini berlangsung khidmat. Bagi nelayan setempat, Roah Segare adalah tradisi rutin setiap tahun yang dilaksanakan setiap bulan Muharram dalam penanggalan hijriyah/Islam. Sebagian besar warga dusun setempat berprofesi sebagai nelayan. Setiap hari warga melaut, melawan ganasnya laut untuk mendapatkan ikan. Hasil tangkapan menjadi bekal hidup. Sebagian besar warga setempat juga masuk kategori miskin.

Roah Segare dihadiri oleh Bupati H. Fauzan Khalid. Prosesinya, warga melaruh sapi yang sudah diambil dagingnya ke tengah laut. Sebelum dilarung, sapi yang disebut bayang-bayang terlebih dahulu didoakan, kemudian dibawa ke bibir pantai, dinaikkan ke perahu kemudian dihanyutkan. Perahu yang membawa sapi diiring oleh sejumlah perahu lainnya. Ada total 9 perahu yang membentuk formasi  tertentu.

Kepala Desa Kuranji Dalang Sukadin menerangkan, dalam Roah Segara ada beberapa ketentuan adat yang harus dilakukan. Diantaranya,  nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikan selama tiga hari setelah ritual berlangsung. Jika ini dilanggar, diyakini nelayan akan mendapat bala. Setelah tiga hari nelayan baru boleh melaut dengan harapan dan semangat baru, mendapat tangkapan yang melimpah.

Tokoh adat Kuranji, Samsiah, menambahkan, Roah Segare adalah sarana berdo’a kepada Tuhan agar nelayan selamat dari marahabaya saat beraktivitas. Mereka berdo’a supaya jika ada angin besar, perahu-perahu mereka selamat, nyawa mereka juga selamat. Roah Segare adalah sarana memohon berkah.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang bersumber dari kearifan lokal warga. Ia berharap tradisi-tradisi ini dilestarikan sebagai bentuk rasa syukur. Fauzan meminta nelayan menjaga pantai dan laut mereka sebagai tempat mencari nafkah. Pantai dan laut yang terjaga kelestariannya akan bermanfaat bagi kehidupan.

Kedepan, tradisi ini diminta disiapkan secara maksimal agar lebih semarak sebagai salah satu ikon pariwisata. Sebagaimana diketahui, Pantai Kuranji adalah salah satu pantai yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal terutama pada hari libur. Di kawasan pantai juga ada satu makam keramat yang selalu ramai oleh peziarah. Sebelum memasuki areal pantai, wisatawan juga bisa menikmati keindahan kawasan Gunung Pengsong yang dipenuhi banyak satwa monyet.(*)

Komentar Anda