PNM Menggelar Klasterisasi Kerajinan Bambu

Para perajin bambu di di Dusun Nyanggi Desa Montong Gamang, Kabupaten Lombok Tengah mengikuti pelatihan dari PNM Cabang Mataram.

PRAYA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Divisi program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) menyelenggarakan pembukaan klasterisasi usaha kerajinan bambu yang dihadiri oleh 33 nasabah PNM Mekaar di Dusun Nyanggi Desa Montong Gamang, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (29/7).

PNM PKU menggelar pelatihan yang dikenal dengan istilah klasterisasi usaha dilaksanakan dengan melibatkan nasabah Mekaar dan didampingi oleh PNM PKU. Pelatihan ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar.

Kegiatan ini dihadiri oleh Zaenuri Hamka selaku owner dari Purnama Shop dan narasumber Heni Ernawati selaku Sekretaris Kecamatan Kopang, H Salamudin selaku Offtaker Kerajinan Anyaman Bambu, dan Ade Cresna selaku Pemimpin PT PNM Cabang Mataram.

Baca Juga :  PNM Berikan Literasi Keuangan Bagi Nasabah PNM Mekaar Mataram

Pemimpin PT PNM Cabang Mataram Ade Cresna menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang kerajinan bambu dengan menambah edukasi dan ilmu baru. Kemudian peserta juga didampingi untuk belajar kerajinan bambu dengan berbagai anyaman sehingga menjadi produk yang baik dan menarik yaitu lampu hias, sampul pot bunga, keranjang sampah dan lainnya.

“Selain itu tujuan utama dari pelatihan ini adalah bisa memperluas pemasaran usaha peserta agar dapat masuk ke dalam pasar lokal, nasional, dan online yang bisa menambah kesejahteraan keluarga sehingga nasabah PNM naik kelas,” kata Ade Cresna.

Selanjutnya, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dari tiga modal PNM. Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal yaitu finansial, intelektual dan sosial. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif, sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman.

Baca Juga :  PNM Melatih 100 UMKM Manfaatkan Pemasaran Berbasis Digital

“Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah,” ujar Ade.

Sebagai informasi, hingga hingga 30 Juni 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp33,31 T kepada Nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 14.667.860 juta Nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.843 kantor layanan PNM Mekaar dan 642 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 35 Provinsi, 432 Kabupaten/Kota, dan 6.018 Kecamatan.

Komentar Anda