PLN Suplai 25 Ribu Ton FABA untuk Bangun Sirkuit MXGP Selaparang

FABA: Sebanyak 25 ribu ton abu sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) PLTU Jeranjang, disuplai PLN UIW NTB untuk membantu pembangunan Sirkuit MXGP Lombok di Eks Bandara Selaparang.

MATARAM–Tidak hanya mempersiapkan suplai listrik, PLN juga menyuplai 25 ribu ton Fly Ash Bottom Ash (FABA) untuk membangun lintasan sirkuit Motocross Grand Prix (MXGP) di Eks Bandara Selaparang, Lombok. Berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, PLN siap untuk menyukseskan ajang balap internasional yang akan digelar pada tanggal 1-2 Juli 2023.

Ditemui di Sirkuit MXGP Selaparang, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan oleh PLN. Tidak hanya memastikan penyediaan listrik selama event berlangsung, namun juga di pembangunan sirkuit MXGP.

”Sebentar lagi di Lombok Sumbawa ada event MXGP, dan satu-satunya di Asia. PLN tidak hanya berbicara tentang listrik, tapi seperti cahaya di ujung terowongan ketika kami tidak tau harus ke mana PLN datang menawarkan limbah dari PLTU untuk membuat tribun dan menghasilkan satu unthinkable yang tidak mungkin menjadi nyata. One of the best circuit MXGP in the world!” ucap Bang Zul, sapaan akrabnya.

Bang Zul juga menuturkan, bahwa selama ini PLN berkontribusi banyak terhadap global event yang ada di NTB, seperti Motor Bike, MotogGP, WSBK, MXGP dan lainnya. Banyak pahlawan-pahlawan dari PLN yang kadang-kadang jauh dari tepuk tangan dan riuh redam penonton, tapi sebenarnya punya jasa yang sangat besar dalam kesuksesan event yang hadir di NTB.

Baca Juga :  PLN Gerak Cepat Atasi Tiang Roboh di Gapuk Lobar

“Jadi sekali lagi apa yang tadinya terlihat tidak bermanfaat, di tangan talenta hebat PLN menjadi sangat bermakna dan berkontribusi terhadap pembangunan kami. Sekali lagi terima kasih PLN, Dirut dan direksinya, termasuk teman-teman di NTB,” tutur Bang Zul.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo, menuturkan hadirnya FABA dalam pembangunan sirkuit MXGP merupakan sinergi yang luar biasa. Hal ini menjadi satu langkah yang sangat strategis dalam pengoptimalan pemanfaatan FABA.

“PLN terus berkolaborasi dengan Pemprov untuk terus hadir dalam event internasional yang digelar di Bumi Gora. Ini merupakan komitmen kami untuk mengharumkan NTB di mata dunia,” tutur Djarwo.

Djarwo menjelaskan FABA yang digunakan untuk memasok adalah sisa hasil pembakaran batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, yang dikelola oleh Indonesia Power yang saat ini sudah tidak lagi menjadi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pemanfaatan FABA sendiri di NTB telah berkolaborasi dengan beberapa UKM dan juga instansi pemerintahan, baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa.

Baca Juga :  PLN NTB Sambut 27 Peserta Mandalika EV Journey Experience

Dalam prosesnya, PLN berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi NTB, Dinas Perhubungan Provinsi NTB dan juga Direktorat Lalu Lintas Polda NTB. Kerja sama yang dilaksanakan adalah terkait dengan pengamanan selama proses pengangkutan, pemilihan rute hingga pemilihan waktu yang tepat untuk melaksanakan mobilisasi.

Selama ini, FABA digunakan sebagai substitusi material untuk membangun jalan, jembatan, paving blok dan beberapa produk konstruksi lain. Di PLTU Jeranjang, jumlah potensi pemanfaatan FABA mencapai 75 – 80 ton per hari, atau 2.100 – 2.400 ton per bulan.

FABA pada umumnya digunakan sebagai subtitusi bahan baku dan/bahan baku konstruksi, seperti pembuatan paving block, batako, bata ringan, industri semen, beton rabat, pemadatan tanah dan juga digunakan sebagai stabilisasi tanah.

FABA sendiri merupakan partikel halus (berupa abu) sisa hasil pembakaran batu bara PLTU dan boiler. Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan pada tanggal 2 Februari 2021, FABA  bukan lagi merupakan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sehingga pemanfaatannya bisa lebih luas dan mudah. (rl/*)

Komentar Anda